BANGLI, BALIPOST.com – Tiga warga di Banjar Tangkas Desa Susut, menjadi korban gigitan anjing liar yang diduga rabies. Ketiganya digigit anjing di hari yang sama Kamis (13/12).
Sementara itu, pasca kejadian tersebut petugas dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikananan (PKP) telah melakukan eleminasi sekaligus mengambil sampel otak anjing pengigit guna dilakukan uji laboratorium.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jumat (14/12), ketiga warga yang menjadi korban gigitan anjing yakni, I Ketut Budiarta (65), Made Arya Putra (3), dan I Ketut Mongklok (68).
Korban I Ketut Budiarta (65) digigit anjing liar berwarna hitam sekitar pukul 06.00 wita saat sedang berolahraga. Korban mendapat gigitan pada bagian betis kaki kirinya hingga mengalami luka. Pasca kejadian itu, korban langsung mendatangi RSU Bangli untuk mendapatkan VAR.
Selanjutnya sekitar pukul 11.00 wita, anjing yang sama mengigit seorang balita Made Arya Putra. Anak dari Nengah Surniati ini digigit anjing liar saat sedang bermain di halaman rumahnya. Korban digigit pada bagian pantat sebelah kanannya hingga mengalami luka. Oleh keluarganya korban langsung dilarikan ke RSU Bangli untuk mendapatakan penanganan medis. Tak berhenti di situ, sekitar pukul 14.00 wita, anjing liar itu kembali mengigit warga lainnya yakni I Ketut Mongklok. Korban diserang anjing liar saat hendak membersihkan kandang babi. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka pada bagian betis sebelah kiri. Saat ini korban telah mendapat penanganan di RSU Bangli.
Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli Wayan Sukartana saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus gigitan anjing yang dialami tiga warga di Banjar Tangkas, Desa Susut.
Pasca mendapat laporan kejadian itu, pihaknya mengaku langsung menurunkan petugasnya untuk mengeliminasi sekaligus mengambil sampel otak anjing pengigit itu untuk selanjutnya diuji laboratorium. Itu dilakukan untuk memastikan anjing yang mengigit tiga warga itu positiif terjangkit rabies atau tidak.
“ Sore itu juga kita langsung ambil sampelnya dan dibawa ke lab. Mudah-mudahan nanti malam hasilnya keluar,” jelasnya.
Selain melakukan pengambilan sampel otak anjing, pasca kejadian itu pihaknya juga melakukan emergency vaksinasi. Tujuannya untuk mencegah meluasnya penyebaran virus rabies.
Sukartana mengatakan bahwa wilayah Banjar Tangkas masuk dalam zona merah rawan rabies. Untuk itu pihaknya telah memerintahkan timnya bergerak melakukan vaksinasi di wilayah setempat dan sekitarnya tanpa menunggu jadwal. (dayu rina/balipost)