Penumpang keluar dari gerbong kereta api. (BP/dok)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Angkutan kereta api (KA) tampaknya tetap menjadi favorit selama libur akhir tahun ini. Buktinya, meski harga tiket naik, penumpang KA tetap naik hingga 3 persen.

Mengantisipasi lonjakan penumpang, operator KA, PT KAI mulai menambah gerbong. Humas PT KAI Daerah Operasi 9 Jember, Lukman Arif mengatakan selama angkutan Natal dan Tahun Baru diberlakukan kenaikan tarif tiket untuk KA komersial. Yakni, kelas bisnis, eksekutif dan premium.

Meski naik, nominalnya tetap dalam batas wajar. “Jadi, ada patokan tarif batas bawah dan batas atas,” kata Lukman, Jumat (14/12).

Baca juga:  BRIvolution 2.0, Transformasi BRI Bertahan dan Terus Bertumbuh

Ditambahkan, kenaikan tiket tidak berlaku bagi KA kelas ekonomi. Bahkan, pihaknya menambah gerbong kelas ekonomi untuk rangkaian KA bisnis dan eksekutif jurusan Banyuwangi-Surabaya PP. “Masing-masing rangkaian kita tambah satu gerbong KA ekonomi, harganya standar,” jelasnya.

Penambahan gerbong ekonomi ini untuk memberikan tambahan fasilitas para pengguna KA selama libur Natal dan Tahun Baru. Menurut Lukman, tambahan gerbong mulai berlaku 20 Desember hingga 6 Januari 2019.

Baca juga:  Dampak Abu Vulkanik Gunung Agung, Dua Bandara Ini Ditutup Hingga Sore

Khusus angkutan Natal dan Tahun Baru, pemesanan tiket sudah bisa dilakukan sebulan sebelumnya. Karena itu, sudah bisa diketahui naiknya pemesan tiket dibanding tahun sebelumnya. “Tiket mulai 21 Desember hingga Januari 2019 sudah meningkat. Terjual hingga 50 persen,” imbuhnya.

Karena itu, masih tersisa sekitar 50 persen lagi tiket yang belum terjual selama musim libur Natal dan tahun baru. Tiket yang laris kebanyakan rute jarak jauh. Mulai Banyuwangi-Surabaya, Banyuwangi-Yogyakarta, Banyuwangi-Cilacap dan Jember-Jakarta.

Baca juga:  Densus Tangkap Terduga Teroris di Banyuwangi

Dalam kondisi normal lanjut Lukman, pihaknya menyiapkan 8.522 tempat duduk. Ditangani 8 rangkaian KA jarak jauh dan 4 rangkaian KA lokal.

Selama libur Natal dan tahun baru, pihaknya memprediksi jumlah penumpang naik sekitar 3 persen. Totalnya, 151.291. Sedangkan tahun lalu hanya 146.176 penumpang.

Kenyamanan layanan KA yang juga membuka layanan hingga ke Bali membuat jumlah penumpang cenderung meningkat setiap tahun. “Wisatawan dari Jawa ke Bali juga banyak yang memilih menggunakan angkutan KA,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *