TABANAN, BALIPOST.com – Warga Banjar Dinas Belimbing Tegal, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan, Sabtu (15/12) digegerkan dengan temuan mayat. Jasad ditemukan dalam kondisi sudah membusuk di gubug tengah sawah korban yang berlokasi di Subak Mas, desa setempat.
Setelah dicek, mayat tersebut ternyata Ni Nengah Lenin, nenek berusia 60 tahun asal banjar Dinas Belimbing Anyar, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan. Dari informasi yang dihimpun, mayat Lenin diketahui pertama oleh Komang Rusana (33) dan Ni Nyoman Tinggal Asih (22) yang saat itu bekerja mengangkut gabah dari sawahnya.
Saat melintas di gubug di Subak Mas yaitu dipondok korban di tengah sawah, saksi justru kaget melihat sosok perempuan telungkup. Saksi pun bergegas melanjutkan perjalanan mengangkut gabah sembari memberitahu warga lainnya tentang apa yang dilihatnya.
Kemudian, mencari keluarga korban yang dikenali adalah nenek Lenin. Selanjutnya saksi bersama sejumlah warga dan keluarga korban kembali ke TKP untuk mengecek lebih lanjut. Korban sudah dalam keadaan meninggal dunia serta membusuk.
Atas kejadian tersebut, Kepala DusunI Wayan Putrayasa melaporkan kasus ini ke Polsek Pupuan. Kapolsek Pupuan AKP IB Mahendra saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada temuan mayat di sebuah gubug di wilayah Desa Belimbing.
Usai mendapatkan laporan, anggotanya dan tim dari Puskesmas Pupuan 2 kemudian meluncur ke lokasi penemuan dan melakukan olah TKP. Setelah dilakukan pemeriksaan diperkirakan lebam mayat lebih dari 3 hari, dan tidak terdapat tanda tanda kekerasaan ataupun luka pada tubuh korban.
Tidak hanya itu saja, menurut keterangan dari pihak medis bahwa korban pernah berobat dan mengeluh memiliki tensi tinggi dan disarankan dari pihak medis agar korban tidak melakun aktivitas berlebihan.
Namun, karena korban tidak mempunyai suami ataupun anak sehingga dari pihak keluarga yang lain tidak begitu memperhatikan aktivitas dan keberadaan korban sampai akhirnya ditemukan sudah menjadi mayat. Bahkan meski telah disarankan untuk dilaksanakan otopsi, namun pihak keluarga menolaknya. (Puspawati/balipost)