Pompa Hidropande yang di banguun di Desa Amerta Bhuana untuk mengatasi krisis air bersih yang dialami warga ketika musim kemarau. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Masalah krisis air bersih yang dialami warga di Desa Amerta Bhuana, Selat selama bertahun-tahun ketika musim kemarau bakal segera teratasi. Saat ini di Desa tersebut sudah di bangun pompa  hidropande untuk mengatasi permasalah krisis air bersih selama ini.

Untuk menaikkan air bersih dari sumber mata air hingga bisa dialirkan ke rumah-rumah penduduk memakai pompa hidropande. Dimana pompa ini tanpa menggunakan daya listrik maupun BBM. Pompa ini diciptakan oleh salah seorang warga Pande Mangku Nyoman Merdana yang juga merupakan pensiunan ahli pertanian dalam dan luar negeri melalui Yayasan Sanggraha Dibia Tohlangkir.

Setelah dilakukan percobaan, kini pompa tersebut bisa mengangkat air hingga ketinggian 150 meter dengan debit air satu sampai tiga liter per detik. Dimana air yang akan dinaikkan tersebut di tampung di sebuah bak penampungan. Setelah itu air baru di distribusikan ke masing-masing ke rumah warga mrnggunakan sistem grafitasi.

Baca juga:  Di Badung, 90,5 Persen Pengidap HIV/AIDS di Usia Produktif

Pencipta pompa hidropande, Pande Mangku Nyoman Merdana mengatakan, kalau cara kerja dari pompa tepat guna tersebut memanfaatkan tenaga palu air. Sehingga, tabung akan mendorong air ke atas dengan sistem buka tutup sehingga air tidak bisa kembali, tapi akan terdorong menuju ke atas.

“Kemampuan pompa hidropande ini dengan terjunan satu meter elevasi mampu mengangkat air setinggi 25 meter pertikal. Sedangkan dengan ketinggian lima meterelevasi maka bisa mengangkat air setinggi 150 meter,”katanya.

Baca juga:  Angka Kemiskinan di Bangli Capai 8.995 KK

Sementara itu, Kepala Desa Amerta Bhuana, I Wayan Suara Arsana menjelaskan, dengan adanya pompa tepat guna ini dapat menjawab kegalauan warga yang setiap musim kemarau warga selalu kesulitan air bersih. Karena setiap musim kemarau warga selalu membeli air bersih memakai mobil tanki dengan harga yang mahal. Pasalnya, air hujan yang di tampung di dslam cubang habis, sehingga memaksa warga harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Jadi, kita harap dengan adanya pompa hidropande ini krisis air bersih bertahun-tahun yang dialami warga setiap tahunnya bisa teratasi,” ujar Suara.

Baca juga:  Masuki Musim Kering, Ini Wilayah Rawan Krisis Air Bersih di Jembrana

Suara menjelaskan, jika pembuatan pompa hidropande ini menghabiskan dana sekitar Rp 200 juta. Kata dia, pompa ini bisa bertahan dua sampai lima tahun tanpa harus ada perawatan secara khusus.

“Pompa ini sangat bagus. Karena ramah lingkungan lantaran tidak memakai listrik dan BBM. Jadi dengan adanya pompa ini merupakan solusi yang paling tepat untuk mengatasi krisis air bersih disini. Karena pompa ini sudsh di pasang di 20 titik di Bali. Jadi diharapkan kedepannya pompa ini menjadi sosuli dslam mengatasi krisis air bersih di seluruh wilayah di Bali,”jelasnya. (eka prananda/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *