SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bupati Klungkung Nyoman Suwirta akhirnya dilantik, untuk masa jabatan 2018-2013 pada periode kedua di Gedung Wisma Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Minggu (16/12). Usai pelantikan, dia menangis haru, setelah melihat kedua orangtuanya yang sudah renta, ikut hadir di lokasi.
Bupati Suwirta mengaku tak kuasa menahan air matanya, melihat dukungan penuh kedua orangtuanya, yang selalu mendoakannya senantiasa sukses memimpin meski jauh tinggal di Kepulauan Nusa Ceningan, Nusa Penida. Ditemui usai pelantikan, di Rumah Jabatan Bupati Klungkung, Jalan Cut Nyak Dien, Semarapura, Bupati Suwirta nampak sudah melepas seragam putih-putihnya.
Ia masih ditemani kedua orangtuanya Made Baum dan Ni Wayan Bari. Keduanya memang sudah nampak renta, masing-masing berusia 87 tahun dan 82 tahun.
Duduk di atas sofa, di antara keduanya, Bupati Suwirta bercerita kalau dukungan orangtuanya sangat besar. Sejak periode pertama sampai memasuki periode kedua, dia mengaku selalu ingat pesan mereka.
Pesan orangtua atas anak ketujuhnya ini tidak banyak. Seperti Made Baum, dia berpesan kepada Bupati Suwirta sejak menjadi pejabat agar selalu menjadi orang jujur dan apa adanya dan mengayomi. Bupati Suwirta mengaku selalu mengingat pesan itu, sehingga dalam memimpin dia tidak ada perilaku koruptif dan selalu berusaha merangkul semua kalangan untuk bekerja bersama-sama melakukan pembangunan.
“Saya menangis, ketika melihat orangtua ikut hadir, karena teringat bagaimana dulu mereka membesarkan saya. Apalagi,setelah menjabat saya jarang bisa pulang,” kata Bupati Suwirta.
Baik Baum maupun Bari, mengaku tidak pernah menyangka anak ketujuh dari delapan bersaudara ini, bisa menjadi orang nomor satu di Klungkung. Bahkan, bisa lanjut hingga dua periode.
Sekarang, dengan terpilihnya kembali hingga dilantik menjadi bupati periode kedua ini, Baum meminta Suwirta untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Gunakan kesempatan ini, untuk berbuat yang terbaik bagi Klungkung.
Sembahyang Berdua
Di sisi lain, sebelum pelantikan, Bupati Suwirta bersama istri, rupanya punya tradisi lain. Sehari menjelang pelantikan, keduanya secara khusus melakukan persembahyangan ke sejumlah pura dan tempat suci di Klungkung.
Bupati Suwirta mengaku tak ingat berapa jumlah puranya. “Seingat saya, habis 23 pejati,” kata Bupati Suwirta, seraya menegaskan tujuannya, agar proses pelantikan berjalan lancar dan Klungkung selalu aman.
Dia mengaku sesungguhnya tidak ada persiapan khusus menjelang pelantikan tersebut, selain sembahyang ini. Bahkan, sehari menjelang pelantikan masih sempat menghadiri penutupan Porsenides di Takmung.
Padahal, semua orang dekatnya sudah memaksanya untuk beristirahat total, menjelang pelantikan, untuk memulihkan kondisi fisik dan mental.
Sementara di Kantor Bupati, banyak pihak mengirimkan karangan bunga sebagai ucapan selamat atas dilantiknya Nyoman Suwirta sebagai Bupati Klungkung periode 2018-2023. Total ada lebih dari 400 ucapan selamat berupa karangan bunga berjejer rapi dari pintu masuk hingga di sekitar gedung di dalam kantor. Ada pula dalam bentuk bouquet bunga yang dikirim langsung ke rumah jabatan bupati. (Bagiarta/balipost)