Proyek Gedung Balai Budaya di Puspem Badung. (BP/eka)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Heboh kasus robohnya atap proyek Balai Budaya di Puspem Badung cukup menyita masyarakat luas. Apalagi kasus tersebut memakan korban luka. Tidak hanya di daerah, namun di luar Bali juga tersiar.

Selain pihak kepolisian, Kejari Badung sebagai pendamping TP4D juga sudah ke lapangan memantau kasus tersebut.

Kejadiannya Rabu (12/12).  Proyek pembangunan Balai Budaya Graha Mangu Mandala di kompleks Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, Kelurahan Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, dengan nilai Rp 317 Miliar itu ambruk. Empat pekerja sempat dilarikan ke rumah sakit akibat kejadian tersebut.

Baca juga:  Dari Ratusan Akomodasi Pariwisata Gianyar Bersertifikat CHSE hingga Belasan Napi Perempuan Minum Disinfektan

Sementara menurut Kasi Intel Kejari Badung, Waher Tarihoran, Senin (17/12), Tim TP4D Kejari Badung sebagai pendamping sudah memberikan laporan lengkap terkait robohnya rangka atap baja Balai Budaya Puspem Badung. Pihaknya juga sudah melakukan pertemuan dengan tim terkait diantaranya Dinas PU Badung sebagai pemilik proyek.

Terkait temuan-temuan seperti dugaan kelalaian dan pengurangan speks bahan yang digunakan dalam proyek, Waher belum mau berkomentar.

Baca juga:  Pansel Tetapkan Tiga Besar Lelang Jabatan di Buleleng

Menurutnya, pihaknya sudah sempat turun ke lokasi untuk mengambil sampel bahan rangka atap baja yang roboh. Nantinya sampel rangka atap baja ini akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Hasilnya akan keluar sekitar satu Minggu. (miasa/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *