Bade setinggi 24 meter di jaba Puri Ageng Blahbatuh, yang rencananya akan diusung oleh ribuan krama Selasa hari ini. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Usai menuntaskan berbagai persiapan, Palebon pengelingsir Puri Blahbatuh, I Gusti Ngurah Djelantik akan digelar pada Anggara Paing Sungsang, (18/12) hari ini. Selama prosesi ini, juga akan dilakukan pemadaman listrik, hal ini mengingat jalur yang dilewati Bade terdapat sejumlah kabel melintang, sehingga harus diputus sementara waktu.

Senin (17/12), sejumlah petugas juga sudah membersihkan sepanjang jalur yang akan dilintasi bade seberat 15 ton tersebut.

Manajer Area PLN Rayon Gianyar Anggoro Fajar Ganda Jati mengatakan bahwa pemadaman akan dilakukan mulai pukul 08.00 wita atau pukul 09.00 wita. “Pemadaman akan berlangsung sampai dengan pukul 16.00 WITA,” jelasnya.

Dijabarkan areal yang mendapat giliran pemadaman listrik yakni sepanjang Jalan Udayana, Pasar Blahbatuh ke arah timur, pasar Blahbatuh ke barat sampai di Setra Ageng Blahbatuh, Pasar Blahbatuh ke arah selatan sampai Banjar Pande, dan Komplek Pasar Sengol dengan SMAN 1 Blahbatuh. Pihaknya pun memohon permakluman dari para pelanggan PLN. “Mohon dimaklumi, setelah plebon berlangsung listrik akan kembali normal,” jelasnya.

Baca juga:  Upacara Pelebon Ketua Yayasan PR Saraswati, Bade Setinggi 16 Meter akan Dibakar Selasa

Sejumlah petugas PLN tampak sedang bekerja merapikan kabel-kabel yang melintang di jalur yang akan dilalui iringan bade dan lembu. Bahkan sebuah tiang besi berpondasi beton yang awalnya dibangun di tengah jalan raya, kini diratakan dengan tanah.

Sebelumnya Kanit Regiden Polres Gianyar Ipda Untung Laksono, menerangkan terkait pemakaian jalur utama di Desa Blahbatuh menuju Setra Agung Blahbatuh. Penggunaan jalur tersebut untuk prosesi palebon ini akan berlangsung dari pukul 09.00 hingga pukul 15.00 wita.

“Jadi selama itu akan dilakukan penutupan arus, pengguna jalan diimbau untuk tidak melewati jalur tersebut karena akan ditutup untuk umum, kecuali tamu undangan dan pelayat serta penghuni,” terangnya.

Dikatakan, perubahan arus lalu lintas, meliputi Jalur dari Gianyar menuju Denpasar melalui Semabaung dialihkan ke barat, selanjutnya jalur melintasi Jalan Dharma Giri dilatihkan ke utara lewat Semabaung. Selain itu, jalur dari Gianyar menuju Denpasar melalui Bona dialihkan ke selatan.

Baca juga:  Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas, Tuntutan Cuma Satu Bulan Karena Alasan Ini

Sebaliknya jalur dari Denpasar menuju Gianyar melewati Sukawati dialihkan ke Utara lewat Teges Ubud. Sementara yang melintas hingga Kemenuh diarahkan menuju Utara melewati Banjar Tengkulak.

“Kami himbau masyarakat engguna jalan untuk mematuhi pengalihan arus lalin ini, demi kelancaran pelaksanaan palebon di Puri Blahbatuh,” jelasnya.

Sementara sesuai dudonan karya, memasuki puncak palebon pada Anggara Paing Sungsang (18/12) hari ini, akan diawali dengan masudha bumi di areal setra Blahbatuh, mlaspas pakoleman di perempatan Agung Blahbatuh dengan dipuput Ida Pedanda Putu Gunung.

Hingga memasuki Selasa siang dilaksanakan prosesi palebon dengan mengusung jenazah menggunakan bade setinggi 24 meter menuju setra blahbatuh. Usai prosesi tersebut, langsung dirangkai dengan dengan upacara nganyut ke Pantai Saba.

Baca juga:  Ajak Dukung Hasil Pemilu, Koster Minta Masyarakat Jangan Ikut-ikutan Demo

Sementara pengerjaan bade sudah rampung 100 persen. Uniknya bade ini tidak menggunakan tumpang. “Bade ini tidak pakai tumpang, karena padma negara, seperti padmasana tapi mekereb,” ucap Putra almarhum, A.A Ngurah Kakarsana.

Diungkapkan saat hari H, Bade dengan bobot sekitar 15 ton ini akan diusung dari Puri Blahbatuh ke menuju Setra Blahbatuh. Mengusung Bade itu akan dibagi dalam 10 etape. Nah untuk satu kali etape akan diusung oleh 300 krama. ” Sehingga akan ada sekitar 3000 Krama  yang ikut mengusung Bade menuju Setra Ageng Blahbatuh, ” ucapnya.

3000 Krama ini berasal dari 12 Banjar, delapan banjar diantaranya ada di Desa Blahbatuh, sementara sisanya seperti banajr Blangsinga, Bona dan lainya. ” Selain Bade Krama juga akan dibagi dalam mengusung lembu menuju setra, ” tandasnya. (manik astajaya/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *