TABANAN, BALIPOST.com – Temuan mayat kembali terjadi di setwilkum Polsek Pupuan. Senin (17/12) sore, warga Banjar Dinas Kebonjero Kauh, Desa Munduktemu, Kecamatan Pupuan, Tabanan kembali digegerkan dengan temuan mayat. Jasad diidentifikasi sebagai Ni Nyoman Wartiasih (66) petani asal desa setempat.
Korban ditemukan sudah terbaring dengan memegang janur beserta pelepahnya dan golok berada kurang lebih 1 meter berada dibelakang korban. Dari informasi yang dihimpun, sebelum ditemukan tewas, korban pada pukul 12.00 wita mencari janur ke kebun miliknya yang berjarak kurang lebih 100 meter dari rumah.
Namun setelah kurang lebih 2 jam, korban rupanya tidak kembali ke rumah. Menyadari hal itu, anak korban Nyoman Purna Wiguna (44) meminta tolong Ni Kadek Dian Ariska Yanti (17) mencari keberadaan Wartiasih ke kebun.
Dian Ariska, saksi pun mencari keberadaan korban ke kebun, namun meski sudah dipanggil panggil, korban tidak ada menyahut. Saksi pun kembali pulang dan memberi tahu anak korban yang kemudian disuruh kembali lagi untuk mencari korban disekitar kebunnya. Dan setelah dilakukan pencarian untuk kedua kalinya, saksi melihat korban memakai baju merah sudah dalam keadaan berbaring di tanah dan mengira bahwa korban pingsan.
Saksi pun memanggil Purna Wiguna (pelapor) yang kemudian datang bersama kerabatnya Kadek Efry Indianta (18). Setelah dicek dan dipastikan, korban sudah meninggal dalam posisi miring menghadap ke selatan kepala di timur memegang janur beserta pelepahnya dan golok berada kurang lebih 1 meter berada dibelakang korban.
Pelapor bersama saksi pun mengangkat korban untuk dibawa pulang ke rumahnya. Dan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian. Setelah dilakukan olah TKP ditemukan pelepah janur yang panjangnya kurang lebih 2.68 cm yang pada ujung potongan pelepah yang lancip terdapat darah.
Saat dilakukan pemeriksaan ditemukan luka pada pangkal tenggorokan yang diduga akibat tertimpa ujung pelepah yang runcing sebagai penyebab kematian korban.
Kapolsek Pupuan AKP IB Mahendra saat dikonfirmasi membenarkan adanya temuan orang meninggal. Setelah dilakukan pemeriksaan, pihak keluarga menerima kematian korban sebagai suatu musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. (Puspawati/balipost)