SEMARAPURA, BALIPOST.com – Usai dilantik sebagai Bupati Klungkung periode 2018-2023, Nyoman Suwirta menyampaikan visi misinya dalam rapat paripurna, Minggu (16/12) sore. Bupati Suwirta menyampaikan capaian selama lima tahun dan rencana kerja lima tahun ke depan, dalam visi misinya.
Dihadapan seluruh legislator, pimpinan OPD dan pimpinan lembaga lainnya di ruang rapat Sabha Nawa Natya DPRD Klungkung itu, Bupati Suwirta kembali mempertegas agar seluruh OPD wajib punya inovasi. Inovasi yang dimaksud Bupati Suwirta, adalah program khusus yang mampu memberi manfaat bagi masyarakat, sesuai dengan Gerakan Klungkung Santun dan Inovatif (Gema Santi).
Dia ingin periode kedua ini, semua OPD mampu bekerja sama dan menunjukkan dedikasinya untuk masyarakat. Bahkan, Sekda Klungkung juga diberi target khusus, khususnya mengenai program tuntas bedah rumah.
Dia ingin program bedah rumah tuntas tahun 2020. “Tahun depan kesempatan kita untuk memaksimalkan pendataan. Berapa jumlahnya, anggarkan semuanya. Bedah rumah yakin bisa tuntas 2020,” katanya.
Pada periode pertama, ada 15 program inovatif. Seperti Klungkung Mengajar, Gema Arca, Kris, Geni Astu, Gema Pemberani, Gema Pekarangan, Gerbang Pemikat, Gemar Ikan, Koperasi Sejati UKM Tangguh, Klungkung Menari, Gema Pustaka, Generasi, Gema Bersemi, Gema Bestari, Gema Sari, Bela Nanda dan Caling Tanduk, Gertak Made dan Gema Taskin. Ada juga inovasi daerah yang masuk Top 99 Nasional dalam program lainnya, seperti Bima Juara, Predator, Kawiswara, Belananda, Go To School, TOSS, gria Insani dan Kris 118.
Dari sekian banyak inovasi itu, tercatat ada sepuluh program inovasi Pemkab Klungkung masuk nominasi Penghargaan Inovasi Daerah (Innovative Goverment Award/IGA) 2018 bersama sembilan Kabupaten lainnya di Indonesia. Klungkung merupakan satu-satunya Kabupaten di Bali yang lolos dalam sepuluh besar inovasi daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Inovasi selain sebagai upaya mengayomi masyarakat, juga sebagai cara merebut dana pusat agar bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di Klungkung. Sebab, nanti pusat akan menurunkan DID (Dana Insentif Daerah).
Tercatat, tahun depan Klungkung menerima DID sebesar Rp 47 miliar.
Penerimaan DID sebesar itu, terdiri dari sejumlah indikator. Antara lain indikator kesejahteraan mencapai Rp 13,5 miliar, indikator kesehatan Rp 12,9 miliar, indikator infrastruktur sebesar Rp 10,8 miliar. “Sementara, dari 11 indikator penilaian daerah yang dilombakan, khusus untuk kouta besaran DID Indikator inovasi daerah, mencapai sebesar Rp 9,6 miliar,” tegas Bupati Suwirta.
Sementara, sebelumnya pada tahun 2017, penerimaan DID mencapai Rp 44,5 miliar. Sementara tahun 2018, total penerimaan dana DID nya mencapai Rp 34,7 miliar. “Jadi, ini bukan sekadar nyari sensasi. Kami bekerja, berinovasi dan akhirnya mendapat penghargaan, hasilnya ini. Dana Insentif Daerah ini yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan di daerah,” kata Bupati Suwirta. (Bagiarta/balipost)