JAKARTA, BALIPOST.com – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Arief Budiman mengatakan persiapan Pemilu Serentak 2019 sudah mencapai 80-90 persen. Capaian itu berdasarkan tiga indikator antara lain kesiapan jajaran sumber daya manusia (SDM) KPU dari tingkat pusat hingga daerah, anggaran yang cukup untuk 2018 dan sudah diajukan untuk 2019.
Selain itu, kesiapan logistik pemilu, seperti pengadaan formulir, surat suara, tinta, kotak suara dan bilik suara yang sudah mulai proses produksi dan distribusi sesuai dengan jadwal tahapan yang direncanakan. “Berdasarkan tiga indikator kesiapan, KPU dalam hal ini bisa dikatakan 80-90 persen sudah siap,” kata Arief Budiman dalam ‘Refleksi Akhir Tahun 2018, Kesiapan KPU Menyelenggarakan Pemilu Serentak Tahun 2019’ di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (18/12).
Mengenai kesiapan SDM KPU, Arief memastikan petugas KPU di tingkat kabupaten sudah memenuhi standar pelayanan layak. Walaupun masih perlu dilakukan perekrutan beberapa personil lagi. “KPU RI semuanya ada, sehat. KPU sampai provinsi, apakah KPU provinsi ketuanya, semua penuh, nggak ada yang bermasalah, semua siap,” ujarnya.
Kesiapan dukungan anggaran juga dinilainya tidak ada masalah, meski ia berharap untuk anggaran tahun 2019, KPU telah mengajukan permohonan agar pencairannya bisa dilakukan di Januari 2019. Pencairan anggaran di awal tahun, penting untuk menjamin tahapan Pemilu 2019 dapat berjalan dengan baik.
Kesiapan logisatik juga dinilai tidak mengalami hambatan berarti. KPU, kata dia, sudah mendistribusikan logistik pemilu. Mulai dari kotak suara, bilik, tinta, hingga beberapa formulir lainnya.
Menanggapi sinyalemen sejumlah pihak yang meragukan kekuatan kotak suara berbahan dasar karton kedap air, sehingga berpotensi menimbulkan kecurangan dan jaminan keamanan dari surat suara yang akan dibawa sejak dari TPS hingga penghitungan suara di KPUD Kabupaten/Kota, Arief memastikan keputusan memilih karton daripada aluminum karena pertimbangan efektivitas dan efisensi. Tidak ada keberpihakan dan kepentingan tertentu dari KPU memilih karton, apalagi menurut Arief keputusan itu memiliki landasan hukum dan disetujui sepuluh fraksi yang ada di DPR termasuk oleh pemerintah.
Ketahanan bahan kotak suara terhadap air juga sudah diuji, terlebih pernah digunakan dalam pemilihan kepala daerah pada 2015 lalu. “Pemilu kita ini sudah bertahun-tahun, tidak ada yang sobek kotak suara. Sudah saya perhitungkan semua makanya saya pilih itu,” jelas Arief.
DPT Pemilu
Arief mengatakan sejauh ini pihaknya telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap sebesar 192 juta. Berdasarkan rapat pleno KPU tentang perbaikan DPT beberapa hari lalu, diputuskan daftar DPT dalam dan luar negeri total sebanyak 192.828.520.
Dari jumlah tersebut, pemilih laki-laki dalam dan luar negeri sebanyak, 96.271.476, perempuan sebanyak 96.557.044. Jumlah kabupaten kota sebanyak sebanyak 514, jumlah kecamatan 7.201, jumlah Kelurahan Desa 83.405 jumlah TPS 809.500.
Khusus DPT Provinsi Bali, KPU telah menetapkan total pemilih mencapai 3.130.288. Terdiri dari laki-laki sebanyak 1.556.427 dan perempuan sebanyak 1.573.861. Jumlah kabupaten/kota 9, kecamatan 57, desa/kelurahan 716 dan TPS sebanyak 12.384.
Mengenai pemilihan untuk luar negeri, Arief mengungkapkan telah menyiapkan tiga metode pemilihan bagi pemilih di luar negeri yakni dengan pemilihan langsung, drop boks keliling dan melalui pos.
Metode pertama, pemilih bisa langsung datang ke tempat pemungutan suara (TPU). “Bisa juga TPU mendatangi pemilih atau ‘kotak suara keliling’, dan bisa dikirim melalui pos,” kata Arief.
Arief juga menyampaikan target KPU terkait keikutsertaan WNI di luar negeri. “Kami menargetkan ada 50% partisipasi untuk WNI di luar negeri,” tandasnya. (hardianto/balipost)