TABANAN, BALIPOST.com – Masa libur sekolah yang berbarengan dengan pergantian tahun baru membuat sejumlah objek wisata mulai diserbu oleh para wisatawan. Salah satunya DTW Ulundanu Beratan, Kecamatan Baturiti.
Rata-rata dalam sehari jumlah kunjungan wisatawan mencapai 1.000 orang. Bahkan hingga jelang akhir tahun 2018, dari data pihak pengelola total kunjungan selama setahun hampir tembus diangka 900 ribu.
Sementara di 2017, jumlah kunjungan hanya mencapai angka 850 ribu. Tahun ini untuk kunjungan didominasi wisatawan mancanegara yang berasal dari India.
Sedangkan wisatawan asal Cina yang kerap mendominasi tingkat kunjungan justru mengalami penurunan. “Saat ini turis India paling mendominasi, kunjungan wisatawan asal Cina turun 10 persen,” beber Manager Operasional DTW Ulundanu Beratan, I Wayan Mustika, Kamis (20/12).
Untuk tingkat kunjungan wisatawan asal India, lanjut kata Mustika sangat signifikan, jika sebelumnya hanya bertengger diangka 200 ribu, kini naik menjadi 400 ribu. Dan untuk kunjungan wisatawan domestik juga mengalami peningkatan. Rata-rata perhari 2.000 orang.
Melihat peningkatan jumlah kunjungan tiap tahunnya, obyek wisata yang baru saja meraih tiga penghargaan seperti Indonesia Sustainable Tourism Award (ISTA) Award 2018 untuk kategori pelestarian budaya, Bali best brand award 2017 dan Tri Hita Karana Award ini terus menyiapkan daya tarik baru. Salah satunya penataan taman bunga dan menambah spot selfie khususnya di lokasi yang menjadi maskot obyek wisata Ulundanu Beratan.
Ini dilakukan agar tidak terkesan monoton dan lebih bisa memanjakan pengunjung. Bahkan khusus menjelang hari raya Galungan dan Kuningan, pihak pengelola menyiapkan spot selfie yang bernuansa hari raya seperti penjor dan gebogan bunga. “Kami siapkan spot selfie bernuansa hari raya Galungan, sederhana tetapi penuh makna seperti penjor dan gebogan sebagai ciri khas hari raya, rencana akan kita pasang dekat dengan lokasi meru tumpang tiga sehingga ada background pura,” terangnya.
Selain spot selfie, penataan taman bunga tiap bulan juga terus dilakukan. “Tiap bulan akan bergantian kami tanam bunga warna warni,” lanjutnya lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tabanan I Made Yasa menyambut baik gagasan yang terus dirancang pihak pengelola Ulundanu Beratan dalam mengembangkan obyek wisata baru. Apalagi dalam pengembangan tersebut selalu berpegang pada konsep Tri Hita Karana serta mengacu pada sapta pesona.
Bahkan obyek wisata Ulundanu Beratan berhasil meraih penghargaan Tri Hita Karana serta sejumlah penghargaan bergengsi lainnya belum lama ini. “Mininal wisatawan yang datang akan mendapatkan pengalaman dan kenangan yang luar biasa, sehingga nantinya akan tertarik kembali datang berkunjung,” ucapnya.
Apalagi dikatakan Yasa, pihak pengelola juga tengah membuat taman bunga dengan luas sekitar lima hektar yang nantinya secara integritas akan menjadi satu kesatuan yang menarik dan tidak membosankan. (Puspawati/balipost)