Ilustrasi. (BP/Dokumen Swara Tunaiku)

DENPASAR, BALIPOST.com – Apa kamu belum juga bisa mendeteksi penyebab uang tiba-tiba habis setiap bulan? Kadang, hal semacam ini tidak segera disadari oleh sebagian besar orang.

Kebiasaan sepele bisa jadi sumber keborosan dan membuat kita susah hidup hemat. Dilansir dari Swara Tunaiku, berikut 10 kebiasaan yang kamu anggap sepele tapi ternyata menguras kantong :

1. Beli air minum kemasan

Tidak dipungkiri, bahwa setiap manusia membutuhkan air putih. Sayangnya, gara-gara malas bawa air putih dari rumah, akhirnya kamu pun lebih memilih beli dalam bentuk kemasan di luar. Kalau memang nyatanya tidak bikin boros, coba kamu hitung total pembelian air putih kemasan setiap bulan. Banyak atau tidak?

2. Sering jajan di perjalanan

Kalau punya hobi ngemil, hati-hati dengan pengeluaran besar di kemudian hari. Pasalnya, kebiasaan ngemil itu cenderung beli jajan di perjalanan. Ketika intensitas hobi bertambah, bukan tidak mungkin pengeluaran akan terus membengkak setiap bulan. Padahal, kamu kan masih bisa beli bahan mentah dan diolah sendiri di rumah untuk camilan.

Baca juga:  Debitur KPR Juga Bisa Dapatkan Keringanan Kredit

3. Biaya atau ongkos transportasi

Siapa sangka, jika mengendarai mobil atau motor itu bisa berpotensi bikin boros. Selain butuh biaya untuk BBM, ternyata butuh pula biaya untuk perawatan, modifikasi, dan sebagainya. Apalagi kalau tempat tujuanmu dekat. Bukankah lebih baik pakai sepeda saja yang tidak perlu BBM dan perawatan tersebut?

4. Memilih transportasi online

Saat ini, ojek online tengah mengalami peningkatan popularitas. Hanya beberapa klik, kebutuhan antar dari kosan ke kantor atau ke tempat lain pun bisa dijangkau tanpa jalan kaki lebih jauh. Meski banyak yang memberi promo, diakui atau tidak, kebiasaan sepele ini juga bikin boros.

5. Biaya pajak

Maksud pajak di sini berkaitan dengan biaya parkir, makan di restoran, penggunaan kartu kredit, dan sebagainya. Usahakan lebih selektif lagi ketika memilih restoran. Kalau pergi ke swaayan, cari yang paling murah tanpa biaya parkir. Biar aman, gunakan saja kartu debit.

Baca juga:  Pemkab Badung Kewalahan Bayar Gaji ASN

6. Biaya jasa

Sekarang ini banyak bermunculan orang buka usaha jasa di berbagai sektor. Misalnya jasa laundry. Selagi kamu masih sanggup untuk mencuci sendiri, bukankah lebih baik tidak pakai jasa tersebut? Kalau memungkinkan, lebih baik beli mesin cuci sendiri. Tapi kalau terdesak, pilih penyedia jasa laundry yang paling murah.

7. Dana sosial

Kita tidak bisa menduga, apakah akan ada yang sakit, tetangga yang butuh bantuan, dan lain sebagainya. Kalau kamu tidak bikin anggaran khusus untuk dana sosial, patut tiba-tiba dompet kempis setiap bulan tanpa diketahui sebabnya.

8. Hiburan di akhir pekan

Usai kerja dan beraktivitas penuh seminggu, kebutuhan akan hiburan memang diperlukan. Pada titik ini, kamu wajib selektif ketika memilih alternatif hiburan untuk akhir pekan. Gunakan dana sewajarnya saja agar masih ada sisa untuk menunjang kebutuhan bulan depan.

Baca juga:  Sebaiknya Investasi Emas atau Berlian? Simak Perbandingannya

9. Tidak mencatat keluar-masuk keuangan

Ingatan manusia itu sangat terbatas. Hanya dengan mencatat, kita bisa mengingat semua hal penting yang terlewatkan. Termasuk kebiasaan sepele yang rupanya berpengaruh besar terhadap defisit dana tiap bulannya. Ketika kamu mencatat keluar-masuk uang, tentu akan tahu besaran uang yang dibelanjakan.

10. Mengandalkan kartu kredit

Mayoritas masih beranggapan, bahwa kartu kredit itu bisa menjadi penyelamat ketika berada di masa-masa kritis. Khususnya di pertengahan bulan. Padahal, di bulan berikutnya kamu wajib bayar tagihannya. Belum lagi soal denda karena terlambat bayar.

Itulah 10 kebiasaan sepele yang tidak boleh kamu sepelekan mulai hari ini. Untuk mencapai kesejahteraan dan hidup layak, sebaiknya kamu jauh-jauh dari sifat boros. Baik boros waktu maupun boros dalam hal keuangan. Soalnya, modal hidup kita di dunia ini hanya waktu dan harga. Jadi gunakan keduanya sebaik mungkin biar tidak rugi di kemudian hari. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *