Kasat Polair Jembrana mengecek pemilik kapal yang tenggelam di Melaya. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Diduga akibat cuaca buruk, kapal pengangkut ikan tenggelam di perairan Melaya, Rabu (19/12) malam. Hingga Jumat, kapal berbahan fiber berbobot tiga ton itu masih karam.

Sejumlah anak buah kapal yang berada di kapal tersebut sempat ikut tenggelam namun berhasil selamat. Mereka ditarik keatas kapal lainnya yang berfungsi untuk jaring.

Dari informasi warga, kapal  selerek dari fiber ini tenggelam saat hendak kembali seusai menjaring ikan. Kapal dengan nama Mustika Rafi 1 dan Mustika Rafi 2 ini mencari ikan dengan cara menjaring di perairan Muara pantai kurang lebih 1 mil dari bibir pantai.

Baca juga:  Di Gianyar, Seribu Lebih Ogoh-ogoh Diarak Saat Pengerupukan

Saat kapal Mustika Rafi 2 yang bermuatan kurang lebih dua Ton ikan layang tiba-tiba gelombang tinggi dan air masuk ke dalam kapal. ABK berusaha menguras air yang masuk dalam kapal Slerek. Tetapi lantaran volume air terlalu banyak masuk, ABK tidak mampu menguras. Kapal Rafi 1 yang merupakan pasangan kapal Rafi 2 sejatinya juga sempat menarik, tetapi tak berhasil. Sehingga ABK memutuskan meninggalkan kapal dan akhirnya kapal tersebut tenggelam. Sementara  10 ABK selamat tidak mengalami cedera diselamatkan naik kapal lainnya.

Baca juga:  PDI Perjuangan Bali Konsolidasi Menangkan Ganjar - Mahfud Satu Putaran

Kasat Pol Air Polres Jembrana, Iptu Eddy Waluyo dikonfirmasi, Jumat (21/12) membenarkan kejadian tersebut. Kapal yang tenggelam ini milik Azis Muslim (47) dari Melaya Kramat, Desa Melaya. Kapal yang tenggelam itu merupakan satu dari sepasang kapal. Satu kapal berfungsi untuk menjaring ikan dan satu berfungsi untuk muatan ikan.  Kapal yang tenggelam itu merupakan kapal penangkap ikan. Sementara sejumlah anak buah kapal yang sempat ikut tenggelam, berhasil diselamatkan dengan kapal satunya. Diperkirakan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Kapal berbahan fiber ini memiliki cara menangkap ikan mirip purse seine atau Selerek di Selat Bali. Hanya saja ukurannya lebih kecil. Dalam sekali berangkat menangkap, ada dua kapal. Satu berfungsi untuk menjaring ikan dan satu untuk mengangkut hasil tangkapan.

Baca juga:  Jaga Eksistensi dengan "Rayuan Galih"

“Dari pengecekan memang karena cuaca buruk, kapal kemasukan air dan tenggelam,” tandasnya.

Kapolsek Melaya, AKP Ketut Wijaya Kesuma dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. TKP kapal tenggelam itu sekitar satu kilometer dari pinggir pantai Melaya. (surya dharma/balipost)

 

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *