PANDEGLANG, BALIPOST.com- Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan kunjungan ke lima titik destinasi wisata yang terdampak, mulai dari Anyer, Carita, Labuan, Tanjung Lesung dan Menes. Menpar Arief menjelaskan, Kemenpar memiliki tiga hal strategi pemulihan destinasi pariwisata yang terkena dampak pasca tsunami. Yang pertama pemulihan dari sisi SDM atau Kelembagaan, lalu pemulihan destinasi dan yang terakhir adalah pemasaran.
Bagi industri pariwisata, Menpar yakin, mereka kesulitan dalam membayar cicilan, atau tagihan listrik dan air. Untuk itu, nanti Kemenpar akan meminta kepada pihak terkait, untuk memberi relaksasi di bidang keuangan, termasuk cicilan ke bank. “Itu juga yang kami lakukan di Bali dan Lombok beberapa waktu lalu,” kata Menpar.
Kemudian pemulihan pemasaran. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa kepercayaan kepada masyarakat untuk berwisata ke pesisir Selat Sunda, terutama ke Pandeglang dan Serang.
“Yang pertama kita lakukan adalah membuat event-event pemerintah di sini. Saya sebagai Menteri Pariwisata mengundang seluruh Kementerian dan Lembaga, untuk mengadakan event-event di sini. Dan Kemenpar yang akan memulai pertama kali pada awal Januari mendatang, untuk menggelar rapat koordinasi pemulihan pasca Tsunami, lokasinya di salah satu hotel tidak terdampak di kawasan Anyer,” ujar Menpar.
Menpar Arief juga berharap masa pemulihan sendiri akan berlangsung tiga bulan untuk kembali normal. Mengapa tiga bulan? Karena bila melebihi tiga bulan, kata Menpar, pelaku industri sudah tidak kuat hal ini juga yang terjadi di Bali dan Lombok pasca bencana.
“Recovery harus secepat mungkin. Untuk Anyer dan sekitar saya prediksi satu bulan sudah mulai pulih. Pemerintah lah yang harus memulai. Karena bila pemerintah sudah masuk, kepercayaan masyarakat sudah tentu ikut,” katanya.
Hal yang paling mudah untuk mengembalikan lagi kepercayaan wisatawan hingga investor adalah keteladanan dari Pemerintah. “Hal yang sama saya lakukan pasca erupsi Gunung Agung di Bali. Saya mengundang pak Presiden Jokowi untuk datang ke Pantai Kuta. Tidak perlu banyak pidato Bali cepat pulih,” jelas Menpar.
Menpar mengakui, pemulihan destinasi memang tidak bisa langsung ditangani Kemenpar. Tetapi Kemenpar akan menyurati K/L untuk memperbaiki destinasi terdampak. “Semisal menyurati Kemen PUPR, atau mencarikan Dana Alokasi Khusus. Di sana peran Kemenpar untuk selalu mendampingi,” ujar Menpar. (Nikson/balipost)