Temu Wirasa Kepala LPD, Bendesa Adat dan Wirausaha Muda di Bali pada Senin (14/12) lalu, di Wantilan Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Denpasar. (BP/kmb)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tumbuh dan berkembangnya usaha yang dimiliki masyarakat menjadi salah satu upaya untuk Bali tetap berdiri di tengah kesejahteraan yang dirasakan masyarakat. Terkait hal tersebut, LPD memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan dan perkembangan wirausaha ke depan terlebih lagi usaha yang diciptakan generasi muda.

HAL tersebut tertuang dalam acara Temu Wirasa Kepala LPD, Bendesa Adat dan Wirausaha Muda di Bali pada Senin (14/12) lalu, di Wantilan Gedung Pers Bali Ketut Nadha, Denpasar. Dalam acara yang dihadiri langsung Gubernur Bali Dr. Ir. Wayan Koster, M.M. mendatangkan beberapa pemateri. Di antaranya, Prof. Dr. I Wayan Ramantha, S.E., M.M., Ak., I Nyoman Parta, S.H., Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si., Drs. I Nyoman Cendikiawan, S.H., M.Si., I Wayan Sastrawan, Dr. I Putu Edi Suardinaya P, S.Kom., Ph.D. dan dimoderatori oleh Prof. Dr. Drs. I Ketut Suda., M.Si.

Dalam kesempatan ini, pakar ekonomi Prof. I Wayan Ramantha mendorong pertumbuhan dan perkembangan wirausaha di desa pakraman merupakan cara LPD untuk mengembangkan nasabah, terutama dalam penyaluran kredit produktif. Wirausaha muda merupakan nasabah masa depan bagi LPD, sehingga dalam hal ini LPD harus bertindak sebagai inkubator bisnis di pedesaan. “Berkembanganya wirausaha yang dibangun secara otomatis akan meningkatkan penyaluran kredit produktif LPD, dan modal akan dipinjam di LPD,” ujarnya.

Baca juga:  Desa Pakraman dan Sistem Ekonomi Hindu

Hal ini nantinya akan membuat pergerakan perekonomian di desa pakraman yang memberikan hubungan timbal-balik antara LPD dan pengusaha, termasuk juga masyarakat sebagai pemilik LPD. Terlebih lagi ini akan bermanfaat untuk menekan pengembangan toko modern berjaringan yang masuk ke desa-desa. Dengan demikian pengembangan wirausaha terlebih lagi wirausaha muda menjadi hal yang sangat penting dilakukan di wilayah desa pakraman.

Dalam acara yang mendatangkan dua narasumber sebagai generasi milenial telah berani menangkap peluang dengan membangun sebuah usaha, memberikan bagaimana dunia usaha pada generasi muda saat ini. Salah seorang di antaranya adalah I Wayan Sastrawan yang saat ini turut serta dalam pengembangan industri pariwisata milik keluarga. Dikatakannya, keberanian dalam mencoba merupakan prinsip yang harus dilakukan saat ingin terjun di dunia usaha. Meski hasil yang didapatkan belum pasti, usaha harus terus dilakukan. “Karena ketika kita merasa diri sudah sukses pun, kerja keras harus terus dilakukan untuk mempertahankan kesuksesan tersebut,” ujarnya di tengah-tengah pemaparan materi yang diberikan untuk memotivasi generasi muda.

Baca juga:  Memulai Era Baru di 9 Juli, Koster Minta Camat hingga Perbekel Siapkan Ini

Mahasiswa jurusan hukum di Universitas Warmadewa ini pun mengatakan, saat ini semangat berwirausaha sudah mulai dimiliki oleh generasi muda. Terbukti telah banyak mahasiswa yang memanfaatkan waktu luang mengembangkan usaha kecil masing-masing. Seperti halnya salah satu inovasi yang dilakukan yaitu pembuatan abon papaya oleh rekannya yang saat ini cukup laris di pasaran.

Hal tersebut juga diungkapkan oleh pengusaha muda lainnya I Putu Edi Suardinaya P yang turut menjadi pemateri dalam kegiatan ini. Dia mengatakan, semangat generasi muda dalam berwirausaha harus terus didorong, terutama dorongan dari keluarga. “Saat ini mindset orang tua kebanyakan menganggap anaknya pengangguran saat mencoba berwirausaha, sehingga generasi muda merasa tidak mendapat dukungan dari keluarga,” ujar pria yang saat ini memiliki usaha start up di bidang penyimpanan data.

Baca juga:  Bumikan Visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali," Gubernur Koster Tugaskan Pegawai Terjun Langsung

Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama (BKS) LPD Bali, I Nyoman Cendikiawan mengatakan, LPD sangat siap mendukung pengembangan usaha yang dilakukan masyarakat. Berbagai terobosan akan dilakukan ke depan bersama pihak-pihak terkait guna mendorong pertumbuhan dan pengembangan wirausaha di pedesaan. Menurutnya, hal ini akan sangat positif baik bagi masyarakat, LPD termasuk Bali yang dimulai dari desa pakraman. “Tidak hanya dari segi permodalan yang memang sudah kami lakukan, kami juga akan mendorong pertumbuhan wirausaha muda melalui penguatan SDM dan langkah kongkret lainnya,” ujar pria asal Gianyar ini.

Dijelaskannya, saat ini tercatat dari Rp14 triliun jumlah kredit yang disalurkan oleh LPD se-Bali, Rp12 triliun merupakan kredit produktif. Total aset yang dimiliki LPD saat ini mencapai Rp22 triliun dan dana masyarakat yang mampu dihimpun LPD mencapai Rp 8 triliun berupa tabungan dan Rp9 triliun berupa deposito. (kmb/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *