SEMARAPURA, BALIPOST.com – Momen perayaan Galungan belum lama ini semakin menunjukkan betapa pentingnya keberadaan pelabuhan. Masyarakat kian membludak melakukan penyebrangan. Sementara, sarana pelabuhan di nilai masih belum memadai sebagai destinasi pariwisata.
Bupati Klungkung, Nyoman Suwirta, yang melihat langsung pemandangan tersebut, mengaku ingin mempercepat proses pembangunan pelabuhan segitiga emas ini, yang dirancang menghubungkan wilayah Klungkung di Pulau Bali, Pulau Nusa Penida dengan Pulau Lembongan-Ceningan.
Saat hari raya dan momen peringatan keagamaan lainnya, pengguna jasa penyeberangan mengalami peningkatan dan pelabuhan yang ada sekarang sangat dirasa kurang nyaman. Menurutnya, situasi ini kian memancing munculnya pelabuhan-pelabuhan tradisional baru yang akan sulit dicegah. Guna mencegah munculnya pelabuhan-pelabuhan baru di sepanjang garis pantai, tiga pelabuhan ini akan menjadi satu-satunya pintu keluar masuk di pulau tersebut. Sehingga akan mempermudah melakukan pengawasan terhadap kunjungan wisatawan serta memberi kenyamanan bagi penggunanya.
“Ini satu-satunya cara untuk memecah kebuntuan persoalan pelabuhan, kemudian menjadikan pintu masuk satu pintu,” katanya, saat menyeberang dari Pelabuhan Sampalan, Nusa Penida ke Pelabuhan Kusamba, Jumat (28/12).
Menurutnya, pelabuhan yang ada sekarang sangat kurang nyaman. Terlebih disaat hari raya, jumlah penumpang/pengguna jasa penyeberangan mengalami peningkatan. Banyak diantaranya yang menunggu antrian duduk di sembarang tempat. Belum lagi cuaca kurang bersahabat, seperti hujan, akan menambah masalah baru. Dengan dibangunnya pelabuhan segitiga emas, parkir dan ruang tunggu dirancang lebih memadai. Ini tentu akan memberi kenyamanan bagi penggunanya.
Tidak hanya karena membludaknya penumpang, menggeliatnya pariwisata di Nusa Penida juga menjadi dasar kenapa pembangunan pelabuhan segitiga emas ini harus dipercepat. Pariwisata yang berkembang, harus dibarengi dengan peningkatan infrastruktur dan SDM yang memadai.
“Ini juga menjadi catatan bagi saya, bagaimana mengembalikan orang lokal, termasuk perbaikan infrastruktur, pelabuhan dan paling penting adalah sistem atau badan pengelola pariwisata Nusa Penida harus segera diwujudkan,” imbuhnya.
Suwirta mengaku akan melakukan mereview kembali seluruh proses yang sudah berjalan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat. Sebab, menurut Suwirta, tidak ada lagi kendala teknis di daerah. Sekarang tinggal mendoronh pemerintsh pusat untuk segera merespons usulan pemerintah daerah.
Sementara itu, situasi di pelabuhan penyeberangan Sampalan, Nusa Penida pada Pahing Galungan, Jumat (28/12) mengalami peningkatan. Selain warga Nusa Penida yang bekerja di luar pulau, para penumpang juga didominasi oleh umat yang melakukan persembahyangan dan wisatawan lokal maupun mancanegara. Situasi ramainya penumpang ini, diperkirakan akan berlangsung hingga menjelang perayaan Kuningan nanti. (bagiarta/balipost)