JAKARTA, BALIPOST.com – PT PLN (Persero) melalui anak perusahaan PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) berhasil meraih Proper Emas dalam ajang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutahan (KLHK) Tahun 2018. Proper Emas untuk PLN diraih oleh PLTDG Pesanggaran yang dikelola oleh IP dan PLTU Paiton yang dikelola oleh PJB.

Selain itu, 16 pembangkit PLN lainnya yang dikelola oleh PLN, IP dan PJB diganjar Proper Hijau pada ajang penghargaan tersebut. Pemberian anugerah tersebut dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di Jakarta, Kamis (27/12).

Adapun 16 pembangkit PLN Group yang mendapat Proper Hijau, antara lain PLTU Tanjung Jati B yang dikelola sendiri oleh PLN (Holding), PLTP Kamojang, PLTGU Cilegon, PLTG Gilimanuk, PLTGU Tambak Lorok, PLTG/U Grati, PLTP Gunung Salak, PLTU Banten 1 Suralaya, PLTU Banten 2 Labuan, PLTU Banten 3 Lontar, PLTG/U Priok, PLTU Suralaya yang dikelola oleh IP; serta PLTU Paiton Baru unit 9, PLTU Rembang, PLTGU Muara Karang, PLTGU Gresik yang dikelola oleh PJB.

Baca juga:  Pemeliharaan Pembangkit, PLN Minta Pemakaian Listrik Dihemat

Tahun ini sebanyak 100 unit PLN Group menjadi peserta Proper. Dari tahun ke tahun PLN Group mampu meningkatkan pencapaian peringkat Proper Emas dan Proper Hijau. Selain kedua Proper tersebut, sebanyak 82 unit PLN Group juga menyumbangkan Proper Biru.

Menteri Siti Nurbaya dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Proper bertujuan untuk mendorong perusahaan taat dalam lingkungan hidup dengan memperbaiki kinerja lingkungan hidup secara berkelanjutan melalui penerapan sumber daya. Selain itu juga penurunan dampak lingkungan, dan perlindungan keanekaragaman hayati serta perusahaan harus mampu melakukan bisnis yang bertanggung jawab sosial dan beretika melalui pemberdayaan masyarakat.

Menurutnya, peran dunia usaha dalam berkolaborasi membangun ekonomi dan lingkungan secara harmonis sangat penting. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mempertahankan komunikasi dengan sebaik-baiknya agar tercapai keseimbangan.

Sementara itu, PLN mengungkapkan bahwa prestasi yang diperoleh ini merupakan hasil dari upaya kolaborasi yang apik antara korporasi dengan masyarakat. “Bagi kami Proper Emas dan Hijau dari KLHK ini penting sebagai legitimasi bahwa pengelolaan lingkungan yang dilakukan PLN bersama anak perusahaannya sudah sesuai yang digariskan pemerintah, bahkan melebihi dari yang dipersyaratkan serta berhasil menciptakan keunggulan lingkungan dan bertanggung jawab terhadap masyarakat,” ungkap Direktur Human Capital Management PLN, Muhamad Ali.

Baca juga:  Peringati HUT RI ke-74, Bongkasa Pertiwi Ajak #BijakBerplastik

Muhamad Ali menambahkan bahwa pencapaian ini adalah hal yang membanggakan dan menunjukkan komitmen kuat dari korporasi untuk senantiasa menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik dengan aman, bersih, hijau, andal, dan efisien.

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara menyampaikan bahwa Proper Emas yang diperoleh PLTU Paiton adalah sinergi yang berkelanjutan antara korporasi dengan masyarakat di sekitar wilayah pembangkit. “PLTU Paiton memperoleh Proper Emas dua kali berturut-turut. Hal ini juga karena sinergi antara pembangkit, masyarakat dan alam tergambar jelas pada kondisi lingkungan sekitar PLTU Paiton 1-2,” jelas Iwan.

Baca juga:  Bayi Baru Lahir Terpaksa Bertahan Hidup di Tempat Pengungsian

Adapun Indonesia Power memperoleh Proper Emas karena mengedepankan aspek continuous improvement dan inovasi dalam segala hal sehingga melebihi dari yang dipersyaratkan oleh pemerintah. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Direktur PT Indonesia Power Sripeni Inten Cahyani yang menyatakan bahwa program unggulan CSR PLTDG Pesanggaran menjadi salah satu upaya terbaik dalam peraihan penghargaan tersebut.

“Program unggulan CSR Indonesia Power adalah program TOSS (Tempat Olah Sampah Setempat) yang memberdayakan masyarakat sekitar untuk mengolah sampah menjadi “pellet” yang bisa dimanfaatkan untuk bahan bakar kompor untuk memasak, bahkan ke depannya bisa dimanfaatkan untuk campuran batubara low rank sebagai energi primer pembangkit listrik. Selain TOSS juga terdapat program unggulan CSR Indonesia Power lainnya, yaitu Program pengembangan Serati Banten Yadnya Santhi, Penangkaran Tukik pantai Saba, Konservasi Lembu Putih Taro,” ujar Sri. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *