Kapolda Irjen Pol. Petrus Golose. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose memerangi premanisme selama 2018, bukan sebatas wacana. Jangankan berani bentrok atau berbuat anarkis, memasang baliho saja ormas tidak ada yang berani.

Bahkan, Golose mengatakan menyuruh menurunkan bendera ormas diganti dengan bendera merah putih. “2019 tetap program utama saya memerangi premanisme dan nakotika. Saya lihat ada pos (ormas) bertuliskan markas, tidak ada itu. Yang ada markas TNI dan Polri. Tulisan markasnya dicoret sama Kapolresta jadi poskamling,” kata Kapolda Golose saat jumpa pers akhir tahun di Seminyak, Kuta, Jumat (28/12).

Kata dia, telah melakukan kajian-kajian yang dirasakan langsung masyarakat. Alhasil banyak yang bertanya bagaimana kasus-kasus preman.

Kenapa dia fokus soal premanisme? Karena saat menangangi kasus Bom Bali 1 dan 2, dilihat Pulau Bali seperti terjajah oleh warganya sendiri. Banyak pedang kecil yang dimintai uang sama ormas tersebut. “Pejabat yang mendukung (ormas-red), semua tidak ada lagi yang berani (sekarang-red) untuk mendukung bahwa mereka di belakangnya,” tegasnya.

Baca juga:  Putu Sedana, Mantan Kepsek Smansa dan Trisma Berpulang

Para pelaku organize crime ini, lanjut Golose, juga banyak jadi pemangku, banyak bekerja dan banyak juga lari ke luar negeri. Itu yang dia harapkan. “Kami juga mengimbau tidak perlu lagi mereka oh nanti misalnya kalau ada kebijakan-kebijakan yang baru dan lain sebagainya. Tetap program 2019 yang saya canangkan adalah bagaimana menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan, termasuk menyasar juga kepada mereka-mereka (organize crime-red) tidak boleh saya izinkan di Pulau Bali ini untuk kembali melakukan kegiatan yang menyengsarakan rakyat kecil,” ujar almni Akpol 1988 ini.

Apabila mereka menyengsarakan rakyat kecil akan berhadapan dengan dirinya dan jajarannya. Selain itu, pihaknya juga mencanangkan pemberantasan narkoba.

Narkotika ini merupakan masalah transnasional, internasional crime dan tidak gampang memeranginya. Namun pihaknya berupaya membuat Bali ini tidak dijadikan tempat produksi. “Saya bersyukur sampai sekarang tidak ada ditemukan (pabrik) di Bali, selain penjualan. Belum ada yang berani membuat home industri dan sebagainya seperti di tempat lain,” ucap Kapolda asal Manado ini.

Baca juga:  Meningkat, Kunjungan Wisman ke Objek Wisata Tirtagangga

Organize crime ini, menurut Golose, juga bersentuhan dengan narkoba. Oleh karena itu dia lebih galak lagi. Menurutnya kalau orang kena narkoba akan menjadi pembohong paling besar. “Orang Bali yang santun, terkenal dengan budaya yang luar biasa, amat sangat hormat kepada lingkungan dengan Tri Hita Karana, dirusak oleh beberapa orang ini. Mereka itu penakut sebenarnya. Saya bentuk tim untuk mengalisa karena ada polisi terlibat waktu itu, dua tahun lalu. Saya copot dan pecat. Lebih baik saya matiin polisi (terlibat narkoba) itu dari pada merusak,” tegasnya.

Pihaknya juga berkoordinasi dengan negara lain terkait buronan-buronan narkotika. Walaupun Polda Bali ini regional police, tapi seizin pimpinan Polri melakukan kegiatan-kegiatan yang langsung bersinergi dengan kepolisian negara lain. “Contohnya geng motor banyak organisasinya beroperasi di Australia, Belanda dan Kanada. Ketika masuk ke wilayah Indonesia, kami melakukan pemantauan dan melalukan operasi bersama. Walaupun kegiatannya tidak dilakukan di Bali,” ucapnya.

Baca juga:  Puluhan Napi Peroleh Remisi Idul Fitri, Satu Langsung Bebas

Terkait adanya informasi napi mengendalikan bisnis narkoba, Kapolda Golose menegaskan itu isu yang dulu. Dia menegaskan sekarang tidak ada yang berani. “Kalau ada, petugasnya pun kita akan lakukan eksekusi. Saya kirim ke Nusa Kambangan. Ada yang akan kita kirim (ke Nusa Kambangan-red) dan sudah dipanggil,” tandasnya.

Dia menegaskan kalau ada yang berani melakukan kegiatan terkait narkoba di LP, pihaknya sudah bekerja sama dengan pihak lapas. Kalau memang ada yang masih menggendalikan atau mengerakkan bisnis ilegal ini, yang bersangkutan akan Dinusakambangankan. “Rata-rata yang kita Nusakambangankan tahun lalu kapoknya setengah mati. Selain itu operasi narkotika tetap menjadi poin utama yang akan kita lakukan di tahun 2019,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *