MANGUPURA, BALIPOST.com – Untuk memastikan keselamatan penerbangan selama liburan Natal dan Tahun baru 2019, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Minggu (30/12) melakukan ramp check pesawat di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Ramp check ini dilakukan untuk memastikan pesawat-pesawat yang dipakai maskapai penerbangan dalam keadaan laik terbang dan memenuhi standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Ditemui usai melalukan ramp check, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana Banguningsih Pramesti menyebutkan, pihaknya mengambil sample ramp check untuk pesawat Garuda jenis boeing 737-800.
Dikatakannya, hasilnya, dari aspek mesin, asesoris perlengkapan lain dan kru semua memenuhi syarat sesuai ketentuan berlaku. “Dari catatan, pesawat ini sudah dilakukan sebanyak enam kali ramp chek,” ucapnya.
Menurunya, dari tanggal 20 Desember hingga Minggu (30/12) sudah dilakukan 95 persen dari 540 an pesawat di seluruh Indonesia. Memang dikatakannya, sebelumnya target dari Menteri, sebanyak 75 persen dilakukan ramp check. Namun, sampai Minggu kemarin sudah melebihi target. “Secara nasional sebanyak 540 pesawat dan di Bali sebanyak 170 pesawat yang sudah diramp check,” pungkasnya.
Dari ramp check yang dilakukan kata Polana, secara garis besar sudah memenuhi syarat. Memang ada beberapa yang dilakukan perbaikan kecil-kecil, namun sudah langsung diperbaiki. Memang diakuinya, sebelumnya sempat ada yang di grounded atau dilarang terbang sementara, namun sudah diijinkan terbang kembali. Yang digrounded itu kata dia, memang ada kendala teknis, namun sudah bisa diselesaikan. “Untuk di Bali tidak ada (yang di grounded-red), kemarin yang ada di Makasar. Untuk di Bali ok, tidak ada masalah. Semuanya memenuhi syarat, tidak ada kerusakan, sejauh ini hasilnya nihil semua,” ujarnya.
Untuk memastikan keselamatan penerbangan, pihaknya mengingatkan kepada semua operator agar selalu memenuhi persyaratan safety. Karena itu sesuatu yang tidak bisa dikurangi, tidak ada toleransi dan harus tetap dijaga. “Yang penting adalah keselamatan, keamanan dan juga pelayanan kepada penumpang harus ditingkatkan. Kalau ada delay, delay manajemen harus dijalankan,” harapnya. (yudi karnaedi/balipost)