Gunung Agung masih berpotensi erupsi dengan skala kecil. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Aktivitas vulkanik Gunung Agung sempat meningkat dengan kembali terjadinya erupsi di penghujung tahun 2018. Namun, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meminta kepada masyarakat di lerang Gunung Agung tidak panik dan tetap tenang. Karena potensi erupsi Gunung tertinggi di Bali itu tidak melebihi radius 4 kilometer.

Kepala PVMBG Kasbani, mengungkapkan, terkait erupsi yang terjadi di penghujung tahun 2018, merupakan erupsi dengan skala kecil. Untuk itu, pihaknya meminta kepada seluruh masyarakat yang berada di lereng Gunung Agung supaya tidak panik dan tetap tenang selama mereka berada di luar radius yang ditentukan yakni 4 kilometer dari puncak.

“Warga tidak usah panik. Karena di luar radius 4 km masih aman. Hanya saja ketika ada erupsi palingan sejumlah wilayah hanya terpapar abu vulkanik saja sesuai dengan arah mata angin,” ujar Kasbadi.

Baca juga:  Ribuan Siswa Masih di Pengungsian  Pengelolaan Dana BOS Bermasalah

Kabani menjelaskan, sampai saat ini aktivitas Gunung Agung masih fluktuatif. Artinya, potensi untuk erupsi masih saja terjadi. Hanya saja, kapan itu akan terjadi pihaknya tidak bisa memastikan. Jelas dia, dari data-data alat pemantauan gunung agung, sejauh ini belum ada indikasi yang mengarah Gunung Agung bisa erupsi lebih besar.

“Pasca terjadinya erupsi memang aktivitas vulkanik masih belum stabil. potensi erupsi masih ada. Hanya saja skalanya kecil. Untuk potensi erupsi lebih besar belum ada. Jadi, sampai saat ini Bali masih aman untuk dikunjungi. Karena zona bahanya hanya berada di radisu 4 km. Mayarakat juga dihimbau untuk tidak resah dengan informasi yang beredar di masyarakat. Kita minta warga supaya mencari informasi secara resmi yakni PVMBG. Jangan terbawa informasi hoax,”ujar Kasbani.

Baca juga:  Vaksinasi Pencegahan Kanker Serviks Terbentur Biaya

Pasca erupsi akhir tahun 2018, masih saja ada warga yang nekat mendaki ke puncak Gunung Agung di tengah aktivitas gunung masih fluktuatif dan berpotensi erupsi setiap waktu. Dalam vidio yang di share di facebook atas nama sang petualang hampir di setiap bibir kawah keluar asap berwarna putuh. Asap paling besar terlihat di sebelah timur dan timur laut. Sementara di barat terlihat agak kecil. Atas kondisi itu, Kalak BPBD Karangasem Ida Bagus Arimbawa, mengatakan, jika memang masih ada saja orang yang nekat mendaki ke puncak Gunung Agung di tengah status Gunung Agung masih level III (siaga). Kata dia, memang pihaknya tidak bisa melakukan pemantauan selama 24 jam. Disamping itu juga, banyak terdapat jalur-jalur pendakian yang dapat dilewati jika ingin naik ke puncak gunung.

Baca juga:  Gubernur Koster Soroti Calo dan Provokator, Ngaku Sudah Kantongi Nama

“Banyaknya jalur pendakian memang sulut untuk memantau orang yang naik. Padahalan sudah tidak diijinkan melakukan pendakian karena aktivitas gunung masih tinggi. Tapi, kenyataannya ada saja orang yang tetap nekat mendaki ke puncak. Kalau bisa jangan dulu melakukan pendakian dannbisa mengikuti intruksi PVMBG tidak melakukan aktivitas di areal 4 km,” tegas Arimbawa. (eka prananda/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *