BANGLI, BALIPOST.com – Tebing Bukit Abang yang ada di wilayah Desa Buahan, Kintamani kembali mengalami longsor. Tidak ada korban saat peristiwa longsor terjadi. Longsor hanya mengakibatkan akses jalan satu-satunya menuju Desa Abang Batudinding dan Terunyan tertimbun banyak material pasir dan bebatuan hingga harus disingkirkan dengan alat berat.
Berdasarkan informasi Kamis (3/1), longsor diketahui terjadi pada Rabu (2/1) sore. Longsor dipicu akibat guyuran hujan deras yang sudah berlangsung sejak siang hari. Perbekel Desa Abang Batudinding Made Diksa saat dikonfirmasi kemarin mengatakan longsor disebabkan karena kondisi tebing tanah yang labil. Sebelumnya, tebing setinggi ratusan meter tersebut sudah beberapa kali mengalami longsor. Dikatakan Diksa, meski material longsor sampai menutup badan jalan, namun jalur itu masih bisa dilalui kendaraan dengan hati -hati. “Sekarang jalan sudah dibersihkan dan dilalui kendaraan dengan normal,” ujarnya.
Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi mengatakan pada Kamis pagi material longsor sempat menutup sebagian badan jalan sudah dibersihkan dengan alat berat milik Dinas PU, oleh petugas Bhabinkamtimbas, Babinsa bersama warga. “Saat ini batu yang menghalangi jalan sudah dapat dibersihkan dengan alat berat. Jalur sudah kembali lancar,” jelasnya.
Mengingat jalur tersebut rawan longsor, Sulhadi kembali menghimbau kepada warga sekitar agar berhati-hati saat melintas di lokasi. Menurutnya, dilihat dari kondisinya, tebing Bukit Abang masih berpotensi mengalami longsor susulan. “Di dekat lokasi sudah dipasangi papan himbauan. Kami himbau warga untuk selalu berhati-hati sata melintas di jalur itu,” katanya.
Sebagaimana yang diketahui, wilayah Kabupaten Bangli selama ini rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Bencana itu berpotensi terjadi di hampir semua kecamatan. Berdasarkan pemetaan BPBD Bangli, wilayah yang rawan bencana tanah longsor dan pohon tumbang yakni di wilayah Kintamani, Susut, Tembuku dan sebagian wilayah Bangli.
Kepala BPBD Bangli Wayan Karmawan belum lama ini mengatakan, curah hujan yang mulai meningkat sejak November lalu, telah menyebabkan terjadinya bencana longsor dan pohon tumbang di beberapa titik. Sebagaian besar bencana longsor dan pohon tumbang beberapa waktu lalu, terjadi di wilayah Kecamatan Susut. Terkait kejadian bencana itu, Karmawan mengaku pihaknya sudah kembali memberikan himbauan-himbauan ke masyarakat. Pihaknya menghimbau masyarakat terutama yang berada di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaannya. “Warga yang rumah atau pondokannya berada di lereng-lereng tebing, agar pada saat hujan mengamankan diri ke tempat yang aman untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Karmawan saat diwawancara di kantornya baru-baru ini. (dayu rina/balipost)