TABANAN, BALIPOST.com – Air merupakan komponen utama dan sangat diperlukan dalam pertanian. Ketersediaan air yang cukup menentukan keberlangsungan musim tanam di areal pertanian. Karenanya setiap tahunnya pemerintah baik pusat maupun daerah mengucurkan bantuan dalam hal perbaikan saluran irigasi, pembuatan embung, perbaikan pintu air dan hal yang berkaitan dengan ketersediaan air.
Tahun 2019 sendiri Tabanan lewat dana pusat mendapatkan bantuan perbaikan saluran irigasi seluas 950 hektaer. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian Tabanan, I Gusti Putu Wiadnyana, Kamis (3/1) mengatakan, dana APBN untuk perbaikan saluran irigasi untuk Tabanan di tahun 2019 mencapai 950 hektar atau setara dengan Rp 1 miliar. “Satu hektare itu dananya sekitar Rp 1,1 juta. Jadi totalnya kurang lebih satu miliar,” ujarnya.
Bantuan perbaikan saluran irigasi ini nantinya akan disebar secara merata di 10 kecamatan. Prioritas adalah saluran irigasi yang urgent untuk mendapatkan perbaikan. “Sebelumnya setiap subak sudah mengajukan proposal ke Dinas Pertanian. Dari proposal ini akan ditelusuri subak mana yang saluran irigasinya benar-benar memerlukan perbaikan. Dilihat dari tingkat kerusakannya,” jelas Wiadnyana.
Selain bantuan pusat, perbaikan dan penyediaan fasilitas air untuk pertanian juga di alokasikan di APBD 2019 lewat dana DAK sebanyak Rp 2,947 miliar. Dana ini dialokasikan untuk perbaikan pintu air, perbaikan parit, pembuatan embung dan jalan usaha tani.
Pada 2019 rencananya dana ini akan dialokasikan untuk pembuatan delapan embung, enam parit, dua pintu air dan jalan usaha tani sepanjang satu kilometer. Pentingnya dana-dana ini digunakan untuk memperbaiki fasilitas maupun menyediakan fasilias air, kata Wiadnyana, karena ketersediaan air bagi pertanian adalah vital. (Wira Sanjiwani/balipost)