Pengunjung Rammang-rammang berselfie di atas Jolloro. Jaringan broadband Telkomsel di wilayah itu membuat pengunjung bisa langsung mengunggah foto maupun video ke media sosial. (BP/iah)

DENPASAR, BALIPOST.com – “Kita harus foto di sini, pemandangannya bagus banget. Jangan lupa posting di IG sekarang ya, mumpung sudah 4G di sini. Mention aku juga,” demikian celoteh salah satu wisatawan domestik yang sedang menikmati indahnya pemandangan di obyek wisata Rammang-Rammang, Maros, Sulawesi Selatan.

Bukan di Rammang-rammang saja pemandangannya indah. Menuju lokasi Rammang-rammang pun penuh petualangan. Pengunjung harus menuju dermaga 1 atau dermaga 2 untuk bisa sampai di Rammang-rammang yang berlokasi di Kampung Berua atau dermaga 3. Dari dermaga 1 atau 2, pengunjung harus menaiki perahu jolloro yang disiapkan warga. Harganya Rp 250 ribu PP untuk maksimal 8 orang.

Begitu mulai menyusuri Sungai Pute untuk sampai ke Desa Berua, suguhan panorama nan memukau nampak. Pesona gugusan karst terbentang di pinggir sungai. Serasa berada di dunia lain. Penuh misteri dan fantasi.

Pengunjung pun akan dibuat sibuk berselfie dan mengabadikan pemandangan indah ini lewat video. Lima kilometer jarak yang harus ditempuh menggunakan Jolloro untuk bisa sampai ke Rammang-rammang.

Dari dermaga 1 ke dermaga 2, pengunjung boleh mampir di areal hutan batu karst. Foto dengan latarbelakang batu karst hitam yang saling menumpuk dan menjulang dari atas hamparan persawahan warga bisa menjadi pilihan.

Pemandangan karst yang bisa dinikmati pengunjung saat menuju Rammang-rammang, Maros, Sulawesi Selatan. (BP/iah)

Jika sudah puas, pengunjung bisa meneruskan perjalanan ke dermaga tiga, yakni Desa Berua. Di sini, ada beberapa objek yang bisa didatangi, mulai dari Gua Kingkong, Gua Berlian, dan Padang Ammarrung. Untuk sampai ke setiap objek, pengunjung harus berjalan kaki melewati pematang empang dan sawah warga.

Hanya ada beberapa rumah di desa ini dan cat berwarna terangnya memberikan sentuhan yang menawan bagi setiap foto yang dihasilkan.

Menurut pemandu, hamparan karst luasnya mencapai 45.000 hektare, atau merupakan terbesar kedua di dunia setelah Stone Forest (Shilin) di China. Terbentuk selama jutaan tahun, di antara tebing karst ini juga terdapat ratusan gua. Di beberapa gua tersebut terdapat lukisan-lukisan purba yang menurut penelitian arkeolog berasal dari sekitar tahun 3.000 hingga 8.000 SM.

Rammang-rammang yang menawarkan pemadangan kapur atau karst memang sedang menjadi salah satu destinasi digital yang sedang hits di Sulawesi Selatan. Ini tidak lepas dari pemandangan di kawasan itu dan juga berkat adanya jaringan telekomunikasi Telkomsel yang sudah berteknologi LTE.

Gelaran jaringan LTE di Rammang-rammang ini membuat wisatawan yang berkunjung bisa mengabadikan momen indah dan secara instan berbagi foto serta video ke dunia maya.

Baca juga:  Jaring Ide Generasi Muda, idPedia Diluncurkan di Bali
Pengunjung Rammang-rammang berfoto bersama untuk diunggah ke media sosial. (BP/iah)

Tak hanya Rammang-rammang yang kini makin hits setelah adanya jaringan LTE milik Telkomsel. Destinasi lain, yang ada di wilayah terpencil pun kini bisa makin dikenal lewat media sosial berkat kemudahan akses layanan data di lokasi itu.

Di Bali, ada Tukad Bindu yang berlokasi di Denpasar dan Taman Edelweis di Besakih, Karangasem yang masuk destinasi digital. Berkat kemudahan akses layanan data, tak butuh waktu lama, kedua destinasi ini pun jadi viral di media sosial. Bahkan saat liburan panjang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Taman Edelweis menurut Bidang Riset dan Pengembangan Objek Wisata Pondok Edelweis, I Nengah Sueca, pengunjungnya bertambah 3 kali lipat dari hari normal.

Di 2018, Menteri Pariwisata Arief Yahya mencanangkan setidaknya 100 destinasi digital terbentuk di seluruh Indonesia. Menurut Menpar destinasi digital adalah destinasi yang dirancang sedemikian rupa sehingga indah jika ditampilkan di kamera. “Pengunjung ingin selfie, instagramable,” sebut Menpar.

Professor Renald Khasali bahkan ikut menulis soal destinasi digital. Kebutuhan seperti ini adalah kebutuhan untuk diakui. Tidak hanya terjadi di anak muda, tapi juga orang tua. “Kalau ini meledak di anak muda dan Indonesia, maka akan meledak juga di dunia,” tambah Menpar Arief Yahya.

Tentunya, teknologi digital juga harus menunjang. Maka itu, penting bagi operator telekomunikasi menyediakan jaringan yang prima di destinasi-destinasi digital yang kini sedang dikembangkan.

Menurut Menpar, sangat aneh bila pariwisata tidak menggunakan teknologi digital karena berdasarkan data 74 persen wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Indonesia, dikutip dari TripAdvisor, menggunakan teknologi digital atau internet dan smartphone. “Wisman yang datang itu 50 persen adalah millenial yang mempunyai selera dan kebiasan berwisata yang berbeda,” kata Menpar.

Menghadapi perubahan pasar yang akan didominasi milenial, Menpar Arief Yahya mengatakan tentunya perlu dilakukan berbagai perubahan, diantaranya pada produk wisata dan penyelenggaraan event pada tahun depan. “Produk pariwisata yang dikemas dalam paket-paket wisata harus disesuaikan dengan selera wisatawan millennials, begitu juga 100 Calender of Event (CoE) Wonderful Indonesia harus menyesuaikan perubahan itu,” kata Arief Yahya.

Dari data Kemenpar, sebanyak 73 persen pelancong di dunia sangat aktif menggunakan media sosial dan 87 persen pelancong memasukkan smartphone sebagai perangkat yang wajib dibawa ketika liburan. Sementara 70 persen lainnya pasti memosting foto-foto liburannya ke media sosial.

Hadirkan Kenyamanan

Salah satu operator yang cukup concern dalam pengembangan jaringan broadband untuk kemajuan pariwisata adalah Telkomsel. Untuk menunjang ekosistem broadband yang dapat dimanfaatkan oleh industri pariwisata, Telkomsel telah membangun 152.000 BTS di seluruh Indonesia, termasuk 103.000 BTS 3G dan 4G, untuk menghadirkan kenyamanan dalam menggunakan layanan data yang lebih berkualitas.

Baca juga:  Mulai 3 Desember, Menko Luhut Sebut Masa Karantina Perjalanan Internasional Diperpanjang

Sebab, di era digital ini, wisatawan yang akan melakukan perjalanan umumnya mulai dari mencari dan melihat informasi (look), memesan paket wisata yang diminati (book), hingga membayar secara online (pay). Di samping itu, kini wisatawan juga semakin aktif dalam menggunggah foto dan video aktivitas, mau pun panorama di lokasi wisata ke media sosial serta aplikasi pesan instan.

Dipercaya, makin meningkatnya tingkat adopsi pelanggan dalam memanfaatkan layanan digital didukung infrastruktur jaringan broadband yang berkualitas, menjadi modal berharga bagi Indonesia untuk bersaing secara lebih kompetitif dengan negara tetangga, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Di Jawa Bali, yang merupakan lokasi sejumlah destinasi digital yang banyak diminati wisman maupun wisatawan domestik, juga terus meningkatkan jaringan broadbandnya. Bahkan, menurut VP Bussiness Support Telkomsel Area III, Jawa Bali, Franky Daniel Pandensolang didampingi GM Corcomm Telkomsel Area Jawa Bali, Erwien Kusumawan belum lama ini, Telkomsel Jawa Bali akan menggelar jaringan 4G lebih dari 6.000 titik. Tambahan jaringan 4G yang mencapai ribuan titik ini merupakan upaya mewujudkan komitmen Telkomsel untuk menghadirkan 4G LTE pada seluruh kecamatan di Area Jawa Bali.

Ia mengatakan program tersebut dinamakan 4G Everywhere. “Kita ketahui kebutuhan akan data saat ini sudah sangat tinggi, dari berbagai kalangan, usia bahkan status sosial semua membutuhkan Data sebagai akses komunikasi. Komitmen kami, membangun Indonesia melalui layanan data adalah hal yang paling basic atau sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing manusia dan ekonomi,” jelasnya.

Petugas melakukan perawatan BTS Telkomsel. (BP/dokumen Telkomsel)

Dengan membumikan 4G di Area Jawa Bali, lanjutnya, diharapkan dari sisi bisnis, akan diikuti dengan kenaikan revenue yang signifikan dan pertumbuhan pelanggan data. “Diharapkan akan meningkat lebih dari double digit seperti dalam 5 tahun terakhir ini,” paparnya.

Dari sisi produknya pun, Telkomsel juga ikut dalam menyukseskan Wonderful Indonesia. Direktur Sales Telkomsel, Sukardi Silalahi mengatakan Kartu perdana “simPATI Tourist Wonderful Indonesia” merupakan salah satu wujud dukungan bagi program Wonderful Indonesia dari Kemenpar RI. “Paket komunikasi di simPATI edisi spesial ini dirancang khusus untuk mengakomodasi kebutuhan komunikasi wisman selama berada di Indonesia.”

Ia juga mengatakan Telkomsel terus konsisten membangun jaringan hingga ke daerah pelosok, dengan meningkatkan kualitas jaringan di destinasi wisata utama di Tanah Air untuk mengantisipasi tingginya kebutuhan wisatawan yang aktif menggunakan layanan komunikasi dan akses internet selama berada di lokasi wisata. “Kami harap layanan Telkomsel dapat turut mendukung percepatan agenda kepariwisataan Indonesia dalam memberikan best tourist experience di Indonesia bagi wisatawan mancanegara,” ungkap Sukardi.

Baca juga:  RAFI di Masa Transisi Pandemi, Layanan Telekomunikasi Diprediksi Alami Peningkatan

Sebagai official partner ‘Wonderful Indonesia’, Telkomsel juga akan menghadirkan pengalaman ‘digital tourism’ di Indonesia dengan menyediakan metode pembayaran digital T-Cash di berbagai titik wisata. Telkomsel pun turut serta membantu meningkatkan awareness masyarakat tentang destinasi wisata Indonesia melalui media promosi yang ditempatkan di berbagai saluran touch point Telkomsel dengan pelanggan, seperti di GraPARI di dalam negeri maupun luar negeri, situs resmi Telkomsel, dan aplikasi digital MyTelkomsel.

Selain itu, bagi institusi yang tergabung di dalam asosiasi di bawah Tim Pelaksana Visit Wonderful Indonesia seperti operator tur, agen travel, hotel, perusahaan transportasi, dan taman hiburan, Telkomsel juga menyediakan program bundling travel package dengan simPATI Tourist serta solusi bisnis digital berupa Location Based Advertising (LBA) dari Telkomsel MyAds dan Hi!Rest Solution. Layanan MyAds akan membantu pemasangan iklan yang tepat sasaran untuk mendukung pemasaran bisnis institusi terkait, sedangkan Hi!Rest Solution menghadirkan aplikasi penunjang ekosistem digital kepariwisataan untuk hotel melalui penyediaan layanan in-room service bagi pelanggannya.

“Melalui kerjasama ini, kami berharap hasil yang dicapai bisa memberikan nilai tambah yang bermanfaat bagi seluruh ekosistem pariwisata Indonesia,” sebutnya.

Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah bersama Menteri Pariwisata Republik Indonesia Arief Yahya saat peluncuran kartu ‘simPATI Tourist Wonderful Indonesia’ di Jakarta. (BP/dokumen Telkomsel)

Ditambahkan EVP Telkomsel Area Jawa Bali, Agus Setiabudi Telkomsel tak hanya menggelar jaringan broadband berkualitas hingga ke pelosok nusantara. Penetrasi smartphone LTE dan sejumlah produk juga dibuat sehingga pelanggan bisa menikmati layanan broadband dengan harga terjangkau. “Paket bundling TAU LITE6 merupakan perwujudan komitmen kami dalam membangun ekosistem digital yang lengkap. Tidak hanya menggelar jaringan broadband berkualitas hingga pelosok nusantara, kami juga memperluas penetrasi smartphone serta beragam aplikasi dan layanan digital berkualitas,” ungkapnya.

Untuk mendukung pelanggan dalam menikmati beragam layanan data Telkomsel, hingga kini pertumbuhan BTS 4G di wilayah Area Jawa Bali mencapai lebih dari 128% dan lebih dari 141% secara nasional. Sedangkan pertumbuhan pelanggan data Telkomsel di wilayah Area Jawa Bali mencapai angka lebih dari 33% dan lebih dari 32% secara nasional. Untuk pertumbuhan bisnis digital Telkomsel di wilayah Area Jawa Bali mencapai angka lebih dari 60% dan secara nasional pertumbuhannya lebih dari 40%. (Diah Dewi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *