Gunung Agung mengeluarkan hembusan. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pasca erupsi akhir tahun 2018, aktivitas Gunung Agung kini kian meningkat. Gunung tertinggi di Bali itu lebih sering mengeluar hembusan hingga mencapai 300 meter. Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencanan Geologi (PVMBG) memprediksi potensi untuk terjadinya erupsi semakin rentan.

Menurut Kepala Pos Pemantauan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem I Dewa Made Mertayasa, dalam alat seismograf juga masih terekam gempa-gempa hembusan. Termasuk merekam sejumlah gempa vulkanik dalam dan lokal.

Baca juga:  Jadi Tuan Rumah Porprov 2019, Tabanan Siapkan Rp 15 Miliar untuk Pembangunan GOR Debes

“Dari enam hari belakangan ini telah tercatat telah terjadi sebanyak 19 kali hembusan,” katanya.

Dewa Mertayasa menjelaskan, hembusan yang terjadi skalanya lumayan besar, kepulan asap ketinggiannya mencapai 300 meter. Hanya intensitas asapnya bwrwarna putih. Bahkan ,dari pemantauan GPS dalam tubuh Gunung Agung mengalami inflasi. Ini menunjukkan aktivitas Gunung Agung masih tinggi. “Kita tetap minta kepada warga supaya tetap waspada,” pinta Dewa Mertayasa.

Baca juga:  Waspada! Badai Ferdinand Bergerak ke Barat Daya Bali

Sampai saat PVMBG masih menetapkan stastus Gunung Agung level III (Siaga). Dihimbau tidak melakukan pendakian ke puncak dan mlakukan aktivitas di radius 4 kilometer. (eka prananda/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *