JAKARTA, BALIPOST.com – Turunnya harga rata-rata minyak mentah dunia dan penguatan rupiah terhadap dollar Amerika, membuat PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM non subsidi. Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina telah sesuai dengan mekanisme dan peraturan yang berlaku.
“Kami telah berkordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, terutama pelanggan setia produk-produk Pertamina,” ujar Nicke.
Sementara Direktur Pemasaran Retail, Mas’ud Khamid menambahkan, penyesuaian BBM Non Subsidi tersebut berlaku mulai Sabtu (5/1) pukul 00.00 waktu setempat. Adapun jenis BBM yang mengalami penyesuaian harga yaitu, Pertalite turun sebesar Rp 150 per liter, Pertamax turun sebesar Rp 200 per liter, dan Pertamax Turbo turun sebesar Rp 250 per liter.
Sementara itu, Dexlite turun sebesar Rp 200 per liter, Dex turun sebesar Rp 100 per liter. Harga baru yang berlaku di beberapa daerah bisa berbeda-beda karena dipengaruhi oleh perbedaan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah.
Sebagai gambaran, untuk wilayah Jabodetabek mengalami perubahan yaitu pertalite dari Rp 7.800 menjadi Rp 7.650, Pertamax dari Rp 10.400 menjari Rp 10.200, Pertamax Turbo dari Rp 12.250 menjadi Rp 12.000, Dexlite dari Rp 10.500 menjadi Rp 10.300, Dex dari Rp 11.850 menjadi Rp 11.750.
Mas’ud menambahkan, Pertamina akan terus mengevaluasi secara berkala harga BBM tersebut sesuai dengan dinamika harga minyak mentah dan nilai tukar rupiah di pasar global. Pertamina berharap penyesuaian harga ini dapat meningkatkan loyalitas masyarakat yang sudah menjadi pelanggan produk Pertamina. Sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat untuk menggunakan produk-produk BBM berkualitas. (Citta Maya/balipost)