LOMBOK, BALIPOST.com – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan siap menerima dan memberikan pelayanan kenavigasian, keselamatan dan kepelabuhanan untuk 11 kapal pesiar yang direncanakan singgah di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat melalui Pelabuhan Lembar. Adapun pelayanan tersebut dimulai dari alur pelayaran, keselamatan pelayaran hingga kapal labuh dan sandar di Pelabuhan Lembar serta menyiapkan kemudahan dan kecepatan pengecekan dokumen kapal.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar, Capt. Hermawan mengatakan, tahun ini rencananya 11 kapal pesiar mancanegara akan berlabuh di Pelabuhan Lembar untuk berwisata di Pulau Lombok. “Kedatangan kapal-kapal pesiar ini merupakan salah satu indikator kebangkitan industri pariwisata di Lombok pasca gempa bumi yang terjadi tahun lalu,” ujar Capt. Hermawan.

Baca juga:  Industri Pariwisata Nusa Lembongan Bangkit, Siap Sambut Wisatawan Domestik dan Mancanegara

Capt. Hermawan mengatakan, hingga saat ini sudah dua kapal pesiar yang berlabuh dan sandar di Pelabuhan Lembar sejak awal tahun 2019. “Kapal pesiar sudah ada yang berdatangan sejak awal tahun 2019 antara lain kapal MV Star Legend dengan membawa 200 orang wisatawan mancanegara. Kapal tersebut tiba di Pelabuhan Lembar pada 1 Januari 2019 setelah sebelumnya singgah di perairan Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur,” ujar Capt. Hermawan.

Selanjutnya, Kapal pesiar yang sudah sandar di Pelabuhan Lombok adalah kapal MV Aida Vita dengan membawa 426 orang anak buah kapal dan 1.179 wisatawan mancanegara. “Kapal tersebut tiba di Pelabuhan Lembar pada Rabu (2/1) dan telah melanjutkan pelayaran ke PelabuhanTanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Kapal pesiar mewah tersebut juga sempat singgah di Pelabuhan Komodo, sebelum ke Pulau Lombok,” jelas Capt. Hermawan.

Baca juga:  Wisawatan Asing Tewas Tenggelam Saat Snorkeling di Crystal Bay

Pada kesempatan tersebut, Capt. Hermawan mengajak semua unsur untuk sama-sama membangkitkan kembali sektor pariwisata yang sempat terpuruk usai bencana gempa tahun lalu. Ia menegaskan jajaran Ditjen Perhubungan Laut di Pelabuhan Lembar bekerjasama dengan Dinas Perhubungan Provinsi NTB dan unsur maritim lainnya di wilayah Lombok akan terus mengadakan kegiatan sosial seperti kegiatan trauma healing untuk para korban gempa Lombok.

“Saya mengapresiasi program-program sosial seperti trauma healing yang pernah dilakukan oleh KSOP Lembar dengan Dinas Perhubungan NTB, unsur maritim di Lombok yang ditujukan untuk para korban gempa bumi Lombok. Saya rasa hal tersebut diperlukan bagi masyarakat korban gempa terutama anak-anak agar tidak meninggalkan rasa trauma berkepanjangan dan NTB dapat segera bangkit pasca gempa,” tutup Capt. Hermawan.

Baca juga:  Tambahan Harian Kasus COVID-19 Nasional Kembali Lampaui 6.000 Orang

Sebelumnya, untuk mendorong kapal pesiar asing masuk ke Indonesia, Kemenhub telah mengeluarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pemberian Kemudahan Bagi Wisatawan dengan Menggunakan Kapal Pesiar (cruise ship) Berbendera Asing. (Nikson/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *