AMLAPURA, BALIPOST.com – Tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Karangasem terus memicu bencana tanah lingsor dan pohon tumbang. Kali ini tanah longsor mrnumbun akses jalan satu-satunya di Dusun Sega, Desa Bunutan, Abang. Atas kejadian ini membuat, puluhan Kepala Keluarga (KK) di desa setempat terisolir.
Kadus Sega Komang Kariana, Senin (7/1) mengungkapkan, jika akses jalan ini merupakan satu-satunya jalan penghubung ke dusun yang lain yang sering dilalui oleh masyarakat setempat dalam melakukan aktivitas.
Kata dia, atas kondisi ini, sebanyak 30 KK sempat terisolir. “Sempat warga kami terisolir. Karena semua badan jalan ditutupi material longsor. Sehingga jalan sama sekali tidak bisa dilewati. Untuk menuju dusun lain warga terpaksa harus melewati kebun yang medannya cukup terjal. Tapi sekarang ini jalan sudah kembali dapat dilalui. Karena petugas dari BPBD dengan dibantu oleh warga melakukan gotong royong untuk membersihkan material longsoran,” ujarnya.
Kariana menambahkan, selain di Dusun Sega, longsor juga terjadi di dua titik lainnya di Desa Bunutan. Untuk itu, pihaknya berharap supaya warga lebih berhati-hati ketika melintas di tebing. Karena dengan hujan yang terus menggiyur, tanah menjadi labil dan rawan longsor.
Sementara itu, Kalak BPBD Karangasem Ida Bagus Arimbawa mengatakan, akibat hujan deras kemarin (Minggu red) memsng kembali memicu terjadinya bencana tanah longsor dan pohon tumbang. Namun, kejadian tersebut sudah ditindaklanjuti kelapangan. Dan saat ini semuanya sudah dapat tertangani dengan baik.
Disinggung terkait penanganan jalan putus menuju ke rumah pohon, di Tukad (sungai) Apad, di Batudawa Kaja, Desa Tulamben, Kubu, Karangasem, Arimbawa menegaskan, bahwa pihaknya bekerjasama dengan Dinas PUPR bakal menurunkan alat berat untuk melakukan penangan itu.
“Kita akan membuat jalan darurat baru. Tidak di tempat jembatan yang terputus. Tapi membuat di tempat yang lain sehingga kendaraan roda diaaupun roda empat bisa lewat. Semoga aemuanya berkalan lancat tidak asa hambatan,”ujar Arimbawa. (eka prananda/balipost)