Warga memasang drum di jalannyang berlubang. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Jalan berlubang di jalur utama Selat-Rendang, Karangasem, persisnya di pertigaan Dusun Uma Sari Kauh, Desa Peringsari, Kecamatan Selat sudah terjadi sejak sekitar dua bulan. Hingga kini belum ada perbaikan. Akhirnya jalan status provinsi itu dipasangi drum bekas oleh warga, Senin (7/1).

Menurut Perbekel Peringsari I Wayan Bawa, warga sekitar sengaja menaruh drum di sana. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi jalan bolong memicu terjadinya kecelakaan. Mengingat itu jalur utama Selat-Rendang. Tak sedikit kendaraan melintas di jalur tersebut. Terlebih bertepatan dengan Usaba Dalem Puri di Desa Besakih, Kecamatan Rendang yang berlangsung hingga Minggu (13/1) mendatang.

Baca juga:  Panwaslu Jembrana Periksa Dua Perbekel Ikut Deklarasi Paslon Pilkada

Pamedek dari wilayah Kota Amlapura, dan beberapa kecamatan di Karangasem melintas di jalur tersebut. “Apalagi malam hari, jalan bolong itu sangat berbahaya. Drum ini sebagai upaya antisipasi kecelakaan,” ujarnya.

Bawa mengatakan, drum yang ditempatkan di sana sebagai bentuk protes warga terhadap lambatnya penanganan jalan bolong di jalur utama. Berbeda ketika got mampet, petugas dari Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bali langsung menghubungi perbekel agar secara bersama-sama menjaga kebersihan. “Saya yakin mandor jalan sudah tahu karena sering turun pantau got,” jelasnya.

Baca juga:  Desa Jatiluwih Buat Perdes dan TPS 3R Atasi Sampah

Lebih lanjut dikatakannya, kerusakan jalan itu awalnya sangat kecil. Lama tak ditangani, kerusakan semakin melebar dan dalam. Saat hujan, air menggenang di sana. Selain berbahaya bagi pengguna jalan, genangan air semakin memperparah kerusakan. “Saya berharap jalan itu cepat diperbaiki karena jalur utama. Saya khawatir terjadi korban jiwa,” tandasnya Bawa. (eka prananda/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *