Panitia mematangkan persiapan jelang Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Sad Khayangan Lempuyang Luhur, Karangasem. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Panitia terus mematangkan persiapan menjelang pelaksanaan upacara Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur di Desa Adat Purwayu Desa Tribuana, Abang Karangasem yang puncaknya jatuh pada Minggu (20/1). Untuk itu, pihak panita kini fokus pada pelaksanaan upacara Mapepada pada Rabu (9/1) dan Melasti ke Pantai Amed pada Jumat (11/1).

Ketua I Panitia Harian Karya Agung Panca Wali Krama Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, I Nyoman Jati, Senin (7/1) mengungkapkan persiapan sarana upakara jelang Mapepada dan Melasti sedang dilakukan. “Untuk melasti ke pantai, Ida Bhatara tedun pukul 06.00 Wita. Dan Ida Bhatara selanjutnya berjalan menuju ke Pantai Amed. Pengiring nantinya sekitar 10 ribu krama Bali,” ujarnya.

Baca juga:  Kapolres Karangasem Minta Pejabat Baru Kreatif dan Inovatif

Jati menjelaskan, sarana upakara yang dipakai saat upacara mapepade maupun melasti ke segara sudah dipersiapkan oleh pihak panitia. Mulai dari wewalungan seperti kerbau, petu, kijang, menjangan, babi, penyu, kambing, angsa, bebek dan ayam. “Sarana upakara sudah semua siap untuk upacara nanti,”jelasnya.

Kendati sarana upakara itu sudah disiapakan, akan tetapi sampai saat ini masih banyak kekurangan sarana upakara. Maka dari itu, bagi krama Bali yang hendak menghaturkan punia berupa wewalungan seperti kerbau, menjangan, kijang dan yang lainnya dipersilakan. “Jinah bolong (uang kepeng, red) juga masih dibutuhkan. Termasuk ayam manca juga masih dibutuhkan. Kami harap kepada krama Hindu di Bali maupun di luar Bali yang ingin mapunia kami persilakan. Tidak dipatok nominalnya yang penting ikhlas ngaturang punia,” kata Nyoman Jati yang Juga sebagai Bendesa Adat Bungayu itu.

Baca juga:  ForBALI Tancapkan Bendera Tolak Reklamasi di Teluk Benoa

Berkenan dengan pelaksanaan Karya Agung ini, terutama saat melasti pada Jumat (11/1), akan dilakukan peralihan arus lalu lintas (lalin). Truk pengangkut material diimbau tidak melewati jalur utama Amlapura-Kubu selama upacara berlangusng mulai pukul 06.00 Wita sampai pukul 18.00 Wita.

Kendaraan pariwisata yang bakal menuju dari jalur wisata Amed Bunutan agar melewati jalan alternatif Seraya-Amlapura. Sementara kendaraan dari arah Singaraja dan Kubu menuju Amlapura agar melewati Simpang Tiga Batang-Kesimpar-Simpang empat Desa Abang-Amlapura. Sedangkan kendaraan dari Kota Amlapura yang akan menuju Kubu dan Singaraja dapat melalui simpang empat Desa Abang-Kesimpar-Simpang Tiga Batang. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Kembali Erupsi, Gunung Agung Keluarkan Asap Kelabu Setinggi 2.100 Meter
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *