DENPASAR, BALIPOST.com – Pesepak bola dan pemain futsal yang berlaga di ajang Porprov Bali XIV, di Tabanan, September mendatang, disepakati U-21 atau kelahiran 1998, tanpa memasukkan pemain U-25. Dasar pertimbanganya, Porprov merupakan ajang pembinaan yang menyiapkan pemain U-23 untuk berkompetisi di Liga 3.
Ketua Umum Asprov PSSI Bali Ketut Suardana, usai rapat bersama Askab dan ascot PSSI se-Bali, di Denpasar, Senin (7/1), menerangkan, usulan menyisipkan lima pemain U-25 dan hanya dua pemain yang bisa turun di lapangan hijau semata-mata untuk menggairahkan persepakbolaan sekaligus menarik minat penonton. “Kenyataannya, semua Askab dan Askot PSSI peserta rapat sepakat tanpa pemain U-25, ya kami putuskan U-21,” ungkap Ketut Suardana.
Sementara untuk pendaftaran pemain sepak bola, kata dia, jumlahnya 20-25 pemain, sedangkan futsal 15-20 pemain. “Pelatih yang mendampimgi tim Porprov minimal lisensi D PSSI,” terangnya.
Suardana juga menegaskan, pihaknya menggelar kurus pelatih lisensi C PSSI yang sudah diakui AFC. Ia bangga mengingat, hingga kini baru empat negara induk organisasi sepak bola, di negaranya yang diberikan kepercayaan AFC, dan berhak menyelenggarakan kursus pelatih lisensi C.
Ia menyebutkan, keempat negara yakni Indonesia, Korea, Jepang dan Australia. “Pemegang lisensi C ini berhak menangani tim Liga 3 atau asisten pelatih tim Liga 2,” jelasnya.
Dikemukakan, kursus diikuti 24 peseta, dari Bali (8), ditambah Papua, NTT, Jatim, dan Jabar. “Dua instruktur yang memberikan teori dan praktik dari PSSI Pusat, yakni Deni Syamsudin Jessya Musstamu,” katanya. (Daniel Fajry/balipost)