Manajer PT. PLN (Persero) ULP Klungkung, Gusti Putu Agus Wiadi. (BP/gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Masyarakat Kecamatan Nusa Penida kembali akan mengalami pemadaman bergilir. Ini disebabkan karena terjadinya penurunan kemampuan daya, dari pembangkit listrik milik Indonesia Power di Kecamatan Nusa Penida. Belum dapat dipastikan, sampai kapan proses pemadaman bergilir ini akan berlangsung.

Manajer PT. PLN (Persero) ULP Klungkung, Gusti Putu Agus Wiadi, Selasa (8/1), mengatakan keputusan pemadaman secara bergilir ini, dilakukan agar kebutuhan listrik di tiga pulau di Kecamatan Nusa Penida, bisa tetap terpenuhi. Namun, kenapa sampai terjadi penurunan daya, dan sampai kapan proses pemadaman bergilir ini berlangsung, enggan ditanggapi.

Dia menegaskan, ini masih dirapatkan dengan vendornya penyedianya. “Kami masih rapat dengan vendor penyedianya, sebentar kami sampaikan hasilnya,” katanya.

Baca juga:  RAFI 2024, Telkomsel Proyeksikan Trafik Broadband Naik hingga 15 Persenan

Hingga berita ini ditulis, Gusti Wiadi belum bersedia menyampaikan hasil pertemuannya dengan vendor penyedia. Sementara, masyarakat Nusa Penida juga menuntut kejelasan perihal pemadaman bergilir ini. Sebab, ini erat kaitannya dengan berbagai jenis usaha yang sangat bergantung dengan layanan listrik maupun pelanggan lainnya. “Saat kami telat bayar listrik, sebagai pelanggan, tidak ada kata ‘harap maklum’. Sekarang, daya turun terus PLN minta dimaklumi. Jam pemadaman bergilirnya tidak jelas. Sampai kapan pemadaman bergilirnya juga tidak ada informasi. Tolong PLN sebagai perusahaan, punya sedikit rasa tanggung jawab,” kata salah satu pelanggan, Ketut Setia, asal Desa Bunga Mekar.

Baca juga:  Amankan BDF ke-11, Apel Kesiapan Digelar

Sebelumnya, PLN sedang melakukan pengembangan mesin untuk menambah kekuatan produksi listrik, dari sebelumnya hanya 6 megawatt menjadi 11 hingga 12 megawatt. Proses pengembangan ini, pada akhir tahun 2018 lalu, juga menyebabkan pelayanan listrik byar pet, sehingga menimbulkan berbagai keluhan pelanggan.

Total saat ini ada 7 mesin pembangkit,  berkapasitas 1,7 megawatt setiap mesinnya. Seluruhnya terpusat di Desa Kutampi. Sehingga seluruhnya berkapasitas sekitar 12 megawatt. Dari total kapasitas ini, sebenarnya pemakaian listrik dalam kondisi normal di seluruh kepulauan Nusa Penida (termasuk Lembongan dan Ceningan), hanya 7,2 megawatt. Ini sudah pada titik puncak beban pemakaian listrik di Nusa Penida, yang terjadi pada periode Juni tahun lalu, ketika high season kunjungan pariwisata ke Nusa Penida.

Baca juga:  Retribusi Masuk KSPN Nusa Penida Rawan Bocor

Artinya, secara kapasitas produksi listrik, dalam kondisi normal masih amat mencukupi untuk pelayanan seluruh pelanggan Nusa Penida, baik untuk pelanggan rumah tangga maupun untuk bisnis dan lainnya. Total pelanggan listrik di kepulauan Nusa Penida mencapai 17 ribu pelanggan, dimana 73 persen di antaranya adalah pelanggan rumah tangga dan untuk kepentingan bisnis (pariwisata) sebesar  21 persen. Sementara untuk kapasitas dayanya pemakaian rumah tangga mencapai 83 persen dan pemakaian bisnis 16 persen. (bagiarta/balipost)

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *