Upacara mapepada digelar di Pura Banua Kawan, Besakih. (BP/istimewa)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Pelaksanaan upacara mapepada dilakukan di Pura Banua Kawan, Besakih, Rendang, Karangasem, Rabu (9/1). Hal itu diungkapkan Bendesa Adat Bedakih Jro Mangku Widiarta.

Widiartha mengatakan, pelaksanaan upacara mapepade berjalan dengan lancar. Kata dia, untuk selanjutnya pada Kamis (10/1) dilaksanakan upacara Tawur Manca Kelud dan Nyusun Pedagingan. Sedangkan, pada Senin (14/1) dilaksanakan Usabha Buluh.

Pada Minggu (20/1) akan digelar Usabha Ngeed. “Dalam mapepada ini ada sejumlah wewalungan yang dipersembahkan seperti bebek, ayam, kambing dan yang lainnya,” jelasnya.

Baca juga:  Buleleng akan Bangun Gedung Badas di Banyuning

Ia menjelaskan dahulunya di sebelah timur pura ini agak ke selatan terdapat sebuah lumbung padi untuk tempat menyimpan sebagian dari padi hasil sawah druwe Pura Besakih. Sekarang lumbung ini sudah tidak ada dan akan diusahakan untuk dibangun kembali.

Lumbung ini diharapkan sebagai sarana permohonan untuk penginih-inih. Artinya segala yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan dapatlah dipenuhi, meskipun sederhana tetapi cukup.

Baca juga:  Menata Besakih, Menjaga Budaya Bali

Widiarta mengutarakan makna di balik simbol Pura Banua yang merupakan salah satu pura di kompleks Pura Besakih. “Ada nilai-nilai penuh makna di balik simbol yang berada di Pura Banua tersebut. Secara umum Pura Banua itu adalah sebagai media pemujaan pada Tuhan untuk memohon kekuatan spiritual agar umat mampu mengelola kekayaan alam ciptaan Tuhan itu secara produktif dan efisien,” jelasnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Gunung Agung Status Awas, Mangku Sueca dan Mangku Pinda Tetap Ngayah di Besakih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *