AMLAPURA, BALIPOST.com – Serangkaian pelaksanaan Karya Agung Panca Wali Krama di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur di Desa Adat Purwayu Desa Tribuana, Abang, Karangasem, Jumat (11/10), ribuan krama umat Hindu ngturang ngayah ngiring Ida Batara melasti ke pesucian segara Pantai Amed, Desa Purwa Kerti, Kecamatan Abang. Berdasarkan pantauan  Ida Sesuhunan mulai tedun sekitar pukul 07.00 pagi dari pura.

Pada pukul 09.00, napak di Pasar Mangsul Desa Tista yang disambut oleh ratusan pengiring yang menunggu (ngantos) Ida Batara untuk melanjutkan pengayah ngiring. Jero Mangku Roma yang nerupakan pengayah di Pura Penataran Purwayu mengatakan, prosesi melasti ke Pantai Segara Amed kali ini adalah bentuk simbol penyucian pralingga Ida Sesuhunan, karena memang rutin tiap 10 tahun sekali digelar saat karya Panca Wali Krama pastinya akan melasti ke segara.

Baca juga:  Di Tuban, Rangkaian Nyepi Tak Libatkan Seluruh Warga Adat

Untuk proses perjalanan (pemargi Ida Sesuhunan) sudah diatur supaya tertib dengan melibatkan sebagian besar pecalang-pecalang dari desa pakaraman. “Sebelum ida sesuhunan ngelintang/lewat terlebihnya para pengiring dipercikan tirta penglukatan pada sepanjang jalan yang akan dilintasi,” ujarnya.

Roma menjelaskan, selanjutnya Ida Batara sampai di pesucian segara Amed pada pukul 12.00 lebih. Hingga akhirnya kawasan pantai sempat tidak terkpasitasi oleh banyaknya krama pengiring, berdesak-desakan pada teriknya panas.

Baca juga:  Prosesi Melasti Rangkaian Karya di Pura Penataran Sasih

Diperkirakan banyak pengiring yang tidak ngaturang bakti karena tempatnya penuh sehingga menyulitkan krama lainnya yang memilih kembali pulang. “Kita harap upacara melasti berjalan dengan lancar,” katanya. (Eka Parananda/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *