MANGUPURA, BALIPOST.com – Setelah nyejer selama sebelas hari, Karya Agung Mamungkah, Nubung Pedagingan, Ngenteg Linggih, Pedudusan Agung, Tawur Panca Wali Krama, Mahayu Jagat dan Marisudha Gumi, akhirnya masineb, Jumat (11/1). Rangkaian ritual ke 32 dari 33 rangkaian karya ini berjalan dengan lancar, bersamaan dengan pelaksanaan ritual Nuwek, Mendem Bagia Pulakerti dan Penyejeg Gumi di Pura Kahyangan Jagat Dasar Bhuana Gelgel.

Pangenter Upacara Dewa Ketut Soma, mengatakan upacara Nyineb, Nuwek, Mendem Bagia Pulakerti lan Penyejeg Gumi ini dilaksanakan secara bersamaan di Pura Bale Agung, Melanting, Pusering Jagad, Pura Yasa dan Taman Beji. Prosesi ritual dipuput oleh tujuh sulinggih.

Baca juga:  Warga Ubud dan Tampaksiring Wajib Terapkan Adaptasi Kebiasaan Baru

Dua sulinggih di Pura Dasar Buana dan sisanya setiap sulinggih muput di setiap pura tersebut. Setelah pelaksanaan upacara karya yang merupakan tingkat utamaning utama ini, diharapkan senantiasa tercipta kedamaian, mengembalikan vibrasi pura untuk menjaga keajegan Desa Gelgel, Jagad Bali dan Nusantara pada umumnya.

Setelah karya masineb, selanjutnya tinggal digelar rangkaian karya terakhir, yaitu dilanjutkan dengan ritual meajar-ajar pada 14 Januari 2019. Dalam rangkaian masineb, Jumat kemarin hadir ribuan umat Hindu dari seluruh Bali.

Baca juga:  KMB Serahkan Punia Untuk Pemangku dan Pecalang Besakih

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta juga hadir dalam rangkaian panyineban ini. Seluruh rangkaian upacara karya utama ini diharapkan akan tercipta kedamaian terhadap seluruh umat manusia serta alam dan isinya. Sekaligus mampu mengembalikan vibrasi Pura Dasar Bhuana untuk kedamaian umat di Nusantara.

Menurutnya, pemerintah daerah berkomitmen, akan selalu mendukung setiap kegiatan upacara yadnya, sesuai kemampuan pemerintah daerah. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *