GIANYAR, BALIPOST.com – Bencana tanah longsor telah merobohkan bangunan Pura Mrajapati yang ada di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, pada Sabtu (12/1). Pelinggih dan bangunan dapur di pura tersebut amblas ke sungai yang ada di bawahnya sedalam kurang lebih 15 meter.
Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini, namun kerugian ditaksir mencapai miliaran Rupiah. Informasi dihimpun, sebelum bencana tanah longsor itu terjadi, hujan lebat memang mengguyur kawasan Kecamatan Payangan pada Sabtu siang sejak pukul 13.00 wita.
Memasuki Sabtu sore sekitar pukul 14.30 Wita, tiba-tiba saja pondasi bangunan pura amblas ke dasar sungai. Bangunan dapur lantai dua ukuran 6 x 12 meter itu langsung hancur setelah amblas ke daerah sungai dengan kedalaman 15 meter itu.
Kondisi ini cukup disayangkan warga setempat, terlebih bangunan tersebut baru selesai dikerjakan kurang lebih 2 tahun. Namun akibat kejadian tersebut saat ini bangunan dapur dan Pura Prajapati sudah hancur. Tidak tersisa sedikit pun karena sudah longsor ke dasar sungai.
Kepala BPBD Gianyar A.A. Gde Oka Digjaya mengatakan berdasarkan pengecekan akibat kejadian ini ditaksir kerugian mencapai Rp 3 miliar. Setelah mendapat laporan, pihaknya langsung mengerahkan tim BPBD beserta armada dan perlengkapan untuk melakukan pembersihan material longsor di lokasi kejadian. “Hingga Sabtu sore sekitar pukul 17.00 Wita, material longsor belum bisa di tangani sepenuhnya, mengingat di lokasi itu kondisi tanah masih labil,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)