Aksi bersih sampah plastik di Pura Lempuyang. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Tumpukan sampah plastik secara berlapis di areal perbukitan Lempuyang yang juga merupakan kawasan suci dari Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, Kecamatan Abang menjadi temuan dan tantangan siswa, mahasiswa, pemuda, para komunitas peduli sampah plastik, TNI/POLRI, dan masyarakat Bali saat melakukan Gerakan Kedas Bersih Sampah Plastik (GEDASAMTIK) yang berlangsung, Sabtu (12/1).

Dengan memanfaatkan momentum upacara Panca Bali Krama di Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur, ribuan orang memenuhi areal perbukitan Lempuyang untuk bergerak membersihkan kawasan hutan ini dari ancaman sampah plastik yang sudah merajalela disetiap jengkal areal perbukitan Lempuyang.

Gerakan Kedas Bersih Sampah Plastik digagas oleh Pimpinan Daerah KMHDI Bali dan DPD Peradah Bali ini berlangsung dengan lancar, walaupun para peserta GEDASAMTIK ini harus menguras energinya untuk menaiki anak tangga perbukitan Lempuyang yang mana para peserta Start mulai dari Pura Penataran Lempuyang, kemudian melewati Pura Lempuyang Madya, Pura Pasar Agung dan paling puncak ialah Pura Lempuyang Luhur.

Baca juga:  Hari Pertama Bertugas, Penjabat Bupati Klungkung Minta Dukungan OPD

“GEDASAMTIK ini digagas bertujuan untuk membersihkan kawasan suci Lempuyang dari ancaman bahaya sampah plastik seperti botol minuman, kemasan makanan ringan, kantong plastik, bungkusan pop mie, kulit permen, hingga ada sandal jepit yang terbuat dari karet kami temukan di sekitar Lempuyang,” kata Ketua Panitia GEDASAMTIK, I Ketut Bagus Arjana Wira Putra, Sabtu (12/1).

Menurutnya, jika tidak dari sekarang keberadaan sampah plastik di Lempuyang ini kita atasi secara bersama dan adanya kesadaran setiap orang untuk tidak membuang sampah plastik di areal itu, maka kita sudah bisa membayangkan bahwa ekosistem hutan secara perlahan-lahan akan rusak, sumber mata air di kawasan itu akan tercemari dan tidak sehat lagi untuk dikonsumsi, pertumbuhan pohon-pohon hijau disana juga akan terhambat, dan yang lebih mengkhawatirkan lagi ialah aktivitas wisata alam di Lempuyang perlahan-lahan akan tidak nyaman dikunjungi akibat keestetikaan Lempuyang hilang akibat tumpukan sampah plastik.

Baca juga:  Dari Drone di IBTK Besakih Tuai Sorotan di Medsos hingga Pembangunan Tapal Batas di Pemogan Diwarnai Ketegangan

“Padahal yang terjadi sekarang, kawasan bukit atau yang sering disebut dengan Gunung Lempuyang ini sudah menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Karangasem dengan adanya pengenaan tiket masuk bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan tersebut,” kata Putra dihadapan Ketua PD KMHDI Bali, I Gusti Kirana Dana dan Ketua DPD Peradah Bali, Komang Agus Widiantara seraya mengatakan dalam GEDASAMTIK ini, para turis yang berkunjung banyak memberikan apresiasi atas aksi peduli lingkungan tersebut, bahkan ada turis yang membantu membawakan kantong karung berisi sampah plastik sampai turun menuju truck DKP.

Baca juga:  Jaga Kelestarian Lingkungan, Konsumen Diajak Kurangi Plastik Sekali Pakai

Sebelumnya, perlu diketahui bersama bahwa peserta GEDASAMTIK ini diikuti oleh TNI/POLRI, Peradah se-Bali, KMHDI se-Bali, KMHD Stikom, Trash Hero, Pulau Plastik, Geberpasti, Meja Bundar, Bersih-bersih Bali, Marine Debrish Guard Udayana, Forum Pemuda Karangasem, Aliansi Pemuda Hindu Bali, Muda Karangasem, Brother Hood, FA KMHDI, Pasraman Satyam Eva Jayate, Pendaki Kecil, Batu Keben, dan hingga para siswa SMP/SMA di Kecamatan Abang. (kmb/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *