GIANYAR, BALIPOST.com – Kondisi bayi yang ditelantarkan ibu kandung di RSUD Sanjiwani semakin kritis. Setelah dipastikan alami gangguan di kepala, bayi uang memiliki berat 1,6 kg itu kini harus dirujuk ke RSUP Sanglah untuk mendapat penanganan lebih intensif.
Ibu kandung bayi ini, Ita Wahyuni (23) hingga Minggu (14/1) belum ada titik terang. Kabid Humas RSUD Sanjiwani Gianyar, Anak Agung Gede Putra Parwata, mengatakan usai dirawat diruang khusus Neonatus Intensive Care Unit (NICU) RSUD Sanjiwani Gianyar, tepatnya Jumat (11/1) bayi laki-laki itu kondisinya semakin kritis.
Dikatakan putra dari wanita asal Jember itu mengalami gangguan dibagian kepala. “Setelah sempat dirawat di ruang NICU selama 26 hari, bayi ini mengalami gangguan dibagian kepala,” katanya.
Dikatakan, karena terbatasnya alat yang dimiliki RSUD Sanjiwani, dokter merujuk bayi tersebut ke RSUP Sanglah. “Bayi terlantar itu dirujuk ke RSUP Sanglah. Karena tergolong bayi terlantar, saat dirujuk ke RSUP Sanglah, didampingi petugas Dinas Sosial Kabupaten Gianyar,” jelas Agung Putra Parwata.
Sementara itu ibu kandung bayi, Ita Wahyuni, yang menelantarkan bayi tersebut sudah dilaporkan pihak Rumah Sakit (RS) Sanjiwani Gianyar ke Polres Gianyar. Pelaporan dilakukan atas dasar dugaan penelantaran bayi seberat 1,6 kg selama 21 di RSUD tipe B itu.
Dikonfirmasi sebelumnya Kasat Reskrim Polres Gianyar, AKP Deni Septiawan, mengaku masih menindaklanjuti laporan kasus bayi telantar itu. “Kami akan cari dulu keluarganya,” ucapnya.
Direktur RS Sanjiwani Gianyar, dr. Ida Komang Upeksa, menyerahkan sepenuhnya penanganan ibu penelantar bayi itu ke kantor polisi. Sementara pihak rumah sakit tetap merawat bayi itu sampai ibunya datang atau sampai ada yang mengadopsi. (Manik Astajaya/balipost)