Bantuan tenda diberikan untuk pasutri yang rumahnya hangus tersambar petir. (BP/ist)

BANGLI, BALIPOST.com – Pasangan suami istri (pasutri) Nengah Sumadana dan Gusti Ayu Made Srinten yang rumahnya hangus tersambar petir di Banjar Metra Tengah, Desa Yangapi, Tembuku kini sudah tak punya tempat tinggal lagi untuk berlindung. Oleh Pemkab Bangli, pasutri tersebut diberikan bantuan tenda untuk bisa ditempati sementara.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangli Nengah Sukarta, Senin (14/1) mengakui bahwa Pemkab Bangli saat ini belum bisa memberikan bantuan rumah untuk pasutri tersebut. Alasannya karena prosedur dan mekanisme untuk pemberian bantuan rumah cukup lama. Karena itu, sebagai langkah cepat, pihaknya memberikan bantuan tenda permanen yang didirikan di pekarangan rumah korban.

Baca juga:  BPBD Telusuri Lokasi Gempa di Tejakula

Untuk bisa memberikan bantuan rumah permanen secara cepat, Sukarta mengaku pihaknya sudah sempat berkoordinasi dengan sebuah organisasi relawan. Rencananya dalam waktu dekat pasutri tersebut akan dibanguni rumah baru oleh relawan. Bahkan saat ini beberapa material bangunan sudah disiapkan. “Setelah kita koordinasikan ke relawan, mereka siap membangukan rumah,” ujarnya.

Lanjut dikatakan Sukarta, selain berupa tenda, bantuan lain yang juga diberikan Dinsos kepada pasutri tersebut, yakni berupa pakaian layak pakai, tempat tidur, dan alat-alat dapur. Untuk saat ini pasutri tersebut masuk/berstatus sebagai rumah tangga miskin (RTM).

Baca juga:  Pasutri Lansia Terbakar Akhirnya Meninggal

Sebagaimana yang diketahui rumah milik pasutri di Banjar Metra Tengah itu, hangus tersambar petir, Sabtu (12/1) sore. Kejadian itu mengakibatkan seluruh harta benda yang ada di dalamnya ludes. Pasca terbakar, harta satu-satunya yang dimiliki pasutri tersebut hanyalah pakaian yang melekat di badannya.

Kebakaran rumah semi permanen tersebut pertamakali diketahui Gusti Ayu Made Srinten sekitar pukul 16.00 wita. Ketika itu ia baru saja datang dari Pura usai ngayah. Dirinya terkejut melihat kondisi rumahnya yang sudah hangus terbakar dan rata dengan tanah. Saat kejadian rumah berukuran 4,5×3,5 meter itu sedang kosong karena ditinggal bekerja suaminya buruh bangunan. Selama ini rumah tersebut hanya mereka tempati berdua. Rumah yang berdinding kasibor itu baru mereka bangun sekitar tiga bulan lalu dan ditempati sekitar satu setengah bulan terakhir.

Baca juga:  Kasus Positif COVID-19 di Buleleng Bertambah

Selain barang elektronik dan perabotan rumah tangga, sejumlah perhiasan emas dan uang tunai yang disimpan di dalam rumah juga turut hangus terbakar. Sepeda motor Honda Vario yang diparir di rumah tersebut juga kini hanya tersisa puingnya saja. (dayu rina/balipost)

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *