GIANYAR, BALIPOST.com – Penyiapan logistik pemilu 2019 di gudang Stadion Kapten Dipta yang di sewa Komisi Pemilihan Umum (KPU ) Kabupaten Gianyar, kini terganggu oleh atap yang bocor saat hujan lebat. Akibatnya, pihak KPU harus menyediakan ember dan mengamankan logistik dari tetesan air hujan.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris KPU Gianyar, Melgia Van Harling, mengatakan saat ini tahapan pengelolaan logistik memang sudah di mulai. Pekan ini dilakukan melipat sampul yang diterima. KPU melibatkan tenaga dari masyarakat sebanyak 10 orang. “5 hari ke depan, sampul sudah selesai,” terangnya di gudang Dipta, Selasa (15/1).
Saat ini, logistik yang sudah tersedia diantaranya, kotak suara, sampul, tinta dan alat kelengkapan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Untuk keamanan, siang ada pengawas gudang dan malam ada tenaga pengaman,” tukasnya.
Namun ia mengakui ada kendala yang kini dihadapi, khususnya saat hujan lebat tiba, gudang di stadion Dipta mengalami kebocoran. “Memang ada titik kebocoran, kami upayakan antisipasi menggunakan ember,” ujar
Menghadapi kondisi ini pihaknya telah menyediakan ember untuk menampung titik hujan. Lalu untuk logistik yang terdiri dari bahan kertas harus dipindahkan ke posisi yang lebih aman. “Masih ada titik yang tidak bocor, maka kami geser logistik ke tempat yang tidak kena air. Tidak ada logistik yang rusak,” ujarnya.
Melgia mengaku sudah beberapa kali memperbaiki lokasi rembesan air di bagian atas. Namun tetap saja bocor. Diperkirakan kondisi ini bekas lubang baut kursi penonton, yang saat terkena air merembes ke bawah. Ditegaskan pihaknya tidak mau mempermasalahkan kebocoran itu. “Karena kami meminjam ini. Jadi kami memilih mencari gudang yang representatif. Kami sudah dapat gudang di Peteluan Bangli,” jelasnya.
Sesuai rencana, logistik di Stadion Dipta akan pindah ke gudang baru pada Februari mendatang. “Nanti semua logistik di sini pindah ke gudang baru,” tandasnya. (manik astajaya/balipost)