Kondisi satu rumah bantuan Desaku Menanti amblas akibat tanah labil. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Sebanyak 50 unit bangunan rumah bantuan yang diberikan pemerintah dalam program Desaku Menti untuk warga Banjar Munti Gunung, Desa Tianyar Barat, Kubu, Karangasem telah diresmikan, Selasa (15/1). Dari jumlah bangunan itu, satu unit bagunan rumah amblas akibat kondisi tanah dibawah bangunan berdiri labil.

Dari pantauan, bangunan baru tersebut temboknya mengalami retak di bagian depan, belakang dan samping. Tembok di bagian samping terlihat miring akibat tanah dibawah amblas. Lantai di dalam ruangan juga retak akibat amblas. Kondisi itu, membuat rumah belum bisa ditempati oleh warga yang memiliki rumah tersebut karena kondisinya sangat membahayakan.

Baca juga:  Dalam 24 Jam Bali Tambahkan 108 Kasus Transmisi Lokal, Mayoritas Ada di Tiga Daerah

Perbekel Desa Tianyar Barat, I Gede Agung Pasrisak Juliawan mengungkapkan, pihaknya tidak menampik jika dari bantuan 50 unit yang diberikan satu diantaranya rusak akibat ablas. Kata dia, rumah tersebut amblas karena tanah di lokasi bangunan berdiri cukup labil.

“Bangunan saat di bangin saat musim kemarau. Mungkin pemadatannya kurang maksimal. Sehingga ketika musim hujan sekarang ini tanah menjadi labil dan bangunan amblas,”ujarnya.

Baca juga:  Tekan Kasus Bunuh Diri, Puskesmas Perlu Dilengkapi Tenaga Terlatih Kesehatan Jiwa

Atas kondisi itu, Pasrisak Juliawan menambahkan, kalau bangunan akan secepatnya diperbaiki. Sehingga rumah bisa segera ditempati oleh pemilik yang mendapatkan bantun itu. “Rumah yang rusak akan secepatnya bakal diperbaiki,”katanya.

Sementara selah seorang warga, I Wayan Cukup mengatakan, jika warga yang menerima bantuan ini, memang sudah ada yang membawa perlangkapan rumah untuk ditaruh di rumah yang diberikan. Termasuk sejumlah warga juga ada yang sudah menempati rumah dan ada juga yang belum menempatinya. Pasalnya, saat ini rumah yang diberikan ini belum dipelaspas.

Baca juga:  Rumah Roboh Diguyur Hujan, Lansia Nyaris Tertimpa Atap Bangunan

“Kalau saya belum tidur di rumah ini. Karena rumah belum dipelaspas. Karena di Bali kalau rumah belum dipelaspas belum bisa ditiduri. Kalau untuk perlengkapan beberapa sudah saya taruh di rumah ini. Terlebih kunci rumah belum semuanya lengkap diberikan. Sementara untuk upacara pemelaspasan rumah ini saya kurang tahu kapan akan dilakukan. Semoga bisa cepat dilakukan, sehingga rumah bisa segera ditempati,”jelas cukup. (eka prananda/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *