NEGARA, BALIPOST.com – Oknum PNS asal Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo yang menjadi pengawas SD, KS, Kamis (17/1) diperiksa Bawaslu Kabupaten Jembrana. Ia sebelumnya diduga menghadiri kegiatan kampanye caleg DPR RI Dapil Bali dari Partai Golkar, Wayan Gredeg karena ada informasi dari masyarakat.
KS diperiksa selama satu setengah jam secara tertutup di Kantor Bawaslu di Jalan Udayana, Kota Negara. Ia diperiksa Koordinator Divisi Organisasi dan Sumber Daya Manusia Bawaslu Jembrana, Ni Made Wartini.
KS membantah hadir dalam kampanye itu. Dikatakannya, ia datang ke pertemuan tersebut karena diundang. Apalagi dirinya dipercaya sebagai penglingsir pada Pasemetonan Sira Arya Kanuruhan di Jembrana. “Itu pertemuan pasemetonan (keluarga besar Sira Arya Kanuruhan). Yang hadir itu Pak Wayan Gredeg, pengurus pusat. Tidak ada kampanye,” ujarnya.
Ia mengaku tidak tahu apakah Wayan Gredeg itu caleg atau tidak. Namun yang diketahuinya Wayan Gredeg adalah pengurus pusat Pasemetonan Sira Arya Kanuruhan. Menurutnya pihaknya diundang sebagai penglingsir bagian Parahyangan.
Di sana Wayan Gredeg menyampaikan program terkait program Sira Arya Kanuruhan di Besakih, silsilah, mahasaba di Besakih dan loka saba di Jembrana. Saat menghadiri undangan tersebut, ia mengaku mengenakan pakaian PGRI karena sebelumnya sempat pemimpin rapat dengan sejumlah guru pada Sabtu (12/1).
Surat undangan katanya dia terima hari Rabu. “Acaranya hari Sabtu bersamaan dengan rapat guru. Karena terus ditelepon supaya datang jadi lupa ganti pakaian,” pungkasnya
Sementara Wartini mengatakan dari hasil klarifikasi awal, KS mengakui sebagai PNS yang bertugas sebagai pengawas SD UPT Kecamatan Mendoyo. Ia juga mengakui menghadiri kegiatan yang dilaksanakan di warung lesehan di ujung Desa Perancak karena mendapat undangan.
Namun, menurutnya, kegiatan tersebut merupakan pertemuan pesemetonan (keluarga besar) Sira Arya Kanuruhan se-Kabupaten Jembrana yang dihadiri pengurus pusat Wayan Gredeg. Menurut Wartini surat undangannya juga dibawa dan ditunjukan ke pihaknya. “Katanya tidak ada penyampaian visi misi,” ujar Wartini. (kmb/balipost)