Tanaman padi milik petani di Desa Rendang rusak akibat diserang hama tikut dan wereng.(BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Akibat ganasnya serangan hama tikus dan wereng, membuat puluhan are tanaman padi siap panen milik petani di Desa Rendang, Karangasem rusak. Atas kondisi tersebut membuat petani gigit jari. Pasalnya, produksi gabah yang dihasilkan  menurun drastis sehingga membuat petani merugi.

Salah seorang petani I Wayan Karya, mengungkapkan, kalau serangan hama tikut dan wereng ini hampir rutin terjadi. Kata dia, kondisi ini bukan kali pertama yang dirasakan oleh petani. Dimana, kejadian ini sudah terjadi sebanyak tiga kali.

Baca juga:  13 Maret 2024 Jadi Cum Date Dividen Saham BBRI, Jangan Ketinggalan THR dari BRI

“Sudah tiga kali tanaman padi seperti ini diserang hama tikus dan wereng. Luas tanaman padi yang diserang hama tikus dan wereng ini mencapai puluhan are,” ungkapnya.

Karya menambahkan, atas serangan hama ini, pihaknya telah berupaya untuk melakukan berbagai upaya untuk menekan kerugian. Yakni caranya dengan melakukan penyemprotan menggunakan obat khusus pembasmi hama. Akan tetapi cara itu tidak membuahkan hasil. Serangan hama masih terus terjadi. Jelas Karya, dengan serangan hama tersebut, membuat daun tanamam padi menjadi kering, busuk dan bulir padi menjadi kosong. “Akibat serangan hama itu, membuat pertumbuhan padi menajdi tidak bagus karena terhambat,’ujarnya.

Baca juga:  Percepat Perekaman E-KTP, Disdukcapil Bangli Buka Layanan Sabtu dan Minggu

Dia menjelaskan, serangan hama tersebut membuat hasil produk gabah setiap tahunnya terus menurun secara drastis. Dimana jika padi tumbuh normal tidak adanya serangan hama, biasanya dengan luas lahan sekitar 25 are, petani mampu mendapatkan sebanyak 45 karung gabah. Namun, dengan kondisi ini hanya bisa mendapatkan setengahnya yakni 20 karung gabah.

“Menurunnya produksi gabah jelas membuat petani merugi. Tapi mau gimana lagi. Segala upaya sudah dilakukan, tapi tetap saja seperti ini. Semoga saat musim tanam nanati tidak ada lagi serangan hama seperti ini,”harapnya.

Baca juga:  Bandara Ngurah Rai Tutup 16 Jam

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya berharap dengan kondisi ini kedepannya ada perhartian dari pemerintah terkait bantuan obat pembasmi hama yang bagus agar hasil produksi padi yang dihasilkan petani bisa kembali normal. (eka prananda/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *