GIANYAR, BALIPOST.com – Cabor senam sempat dicoret pada Porprov Bali XIII/2017 di Gianyar. Dalam perkembanngannya, jajaran pengurus Pengprov Persani menghadap Ketua Umum KONI Bali, supaya atlet yang turun pada Porprov Bali XIV, di Tabanan, September nanti tanpa batasan usia atlet.
Karuan saja, Ketua Umum KONI Gianyar Pande Made Purwata, di Gianyar, Jumat (18/1), meminta ketegasan apakah cabor senam tetap dipertandingkan atau tidak, pada hajatan multievent dwi tahunan antarkabupaten dan kota se-Bali.
Dikemukakan, jika merujuk pada pembinaan semestinya sejak Porpropv Bali XII/2015 di Buleleng, hingga 2019 ini, Persani berhasil melakukan pemassalan, pembibitan, berikut regeneras atet di Pengkot dan Pengkab Persani se-Bali.
Kenyatannya, kata Pande Purwata, justru menjelang pelaksanaan Porprov, justru diusulkan tanpa pembatasn usia pesenam. ‘’Hal ini malah membuat kami bingung dan gonjang-ganjing apakah cabor senam dipertandingkan atau tidak,’’ tuturnya. Yang jelals, Gianyar telah menyiapkan atlet Porprov. ‘’Kalau memang batasan usia pesenam yang tampil 16-18 tahun, silakan jalankan aturannya,’’ ujarnya.
Pande Purwata juga kasihan terhadap nasib atlet, yang sudah terlanjur getol berlaith, tetaoi mendadak batal tampil seandainya jadi dicoret. Karena itu, Pande Purwata menyarankan supaya keputusannya fleksibel, serta memikirkan nasib pesenam.
Di sisi lain, Humas KONI Denpasar Dewa Gede Rail menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pengprov Persani Bali, dan sepakat senam tetap dipertandingkan di ajang Porprov. Alasannya, hampir tiap kali hajatan multievent cabor senam senantiasa dipertandingkan. ‘’Kalau sampai cabor senam dicotret sam artinya kemunduran,’’ ucapnya.
Selain itu, para pesenam yang aktik berlatih di bawa kemana jika akan bertanding di event lokal Bali. ‘’Porppv inlah sebagai wahana menguji ketangkasan para atlet,’’ jelasnya.
Untuk itulah KONI Bali bersama Pengprov Persani berikan technical delegate, agar sepakat senam dipertandingkan di Tabanan. (Daniel/balipost)