Sejumlah produk minuman beralkohol dipajang. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Hasil evaluasi pendapatan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Denpasar tahun 2018 paling besar diperoleh dari pabrik minuman mengandung etil alkohol (MMEA). Dari puluhan pabrik MMEA yang ada di Bali diperoleh penerimaan Rp 600 miliar.

“Pendapatan paling besar yang kami terima dari cukai minuman etil alkohol tahun 2018 sebesar Rp 600 miliar,” ucap Kepala Kantor KPPBC Denpasar Abdul Kharis, beberapa waktu lalu.

Baca juga:  Kapolda Bali Siapkan Posisi Strategis Untuk Polwan

Menurutnya ada 27 pabrik MMEA tersebut tersebar di Bali, yaitu di Denpasar, Tabanan, Karangasem, Jembrana dan Gianyar.

Sedangkan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (Kanwil DJBC) Bali, NTB dan NTT, Untung Basuki menyampaikan, tugas Bea Cukai ada tiga yaitu memfasilitasi industri perdagangan dan mendorong ekspor, menjaga perbatasan dan melindungi masyarakat dari penyelundupan barang ilegal, serta mengoptimalisasi penerimaan negara di sektor pabean dan cukai. “Tiga fungsi ini tidak mudah tapi harus dilakukan,” ujarnya.

Baca juga:  Menteri Kabinet Kerja Diminta Fokus Kegiatan Produktif dan Penciptaan Lapangan Kerja

Dari sisi memfasilitasi industri perdagangan, Untung mengatakan, industri kecil dan menengah di Denpasar cukup banyak. Oleh karena itu, Bea Cukai Denpasar diharapkan mampu mendorong supaya  mereka berorientasi ekspor. “Kalau dari sisi otpmalisasi penerimaan, Bea Cukai Denpasar capaian tahun ini (2018-red) di atas 100 persen,” ucapnya.

Selain itu Untung reformasi birokrasi terus dilakukan. Salah satu ciri-ciri reformasi birokasi adalah membuka seluas-luasnya saluran pengaduan, baik itu sifatnya positif maupun negatif.

Baca juga:  Relawan Mulai Bantu Pengungsi di Candikuning

Ia berharap dalam organisasi birokrasi yang harus diterapkan adalah memberikan reward dan funishment. “Ini langkah kecil yang kita lakukan. Tetapi dari langkah kecil inilah bagaimana birokrasi yang ada di Indonesia ini diperbaki sedikit demi sedikit. Langkah yang besar tentu harus dimulai dari langkah kecil,” tegas Untung. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *