GIANYAR, BALIPOST.com – Bencana alam masih kerap terjadi di Kabupaten Gianyar pada musim hujan tahun ini. Terutama bencana tanah longsor yang disertai pohon tumbang. Salah satunya menutup akses jalan di Desa Kertayasa, Kecamatan Payangan pada Minggu (20/1).
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar yang menerima laporan ini langsung melakukan evakuasi dengan mengerahkan alat berat. Kepala BPBD Gianyar A.A. Gde Oka Digjaya menerangkan laporan bencana tanah longsor disertai pohon tumbang ini baru ia terima pad Minggu pagi. Namun diduga bencana ini terjadi pada Minggu dinihari. “Kita langsung menerjunkan tim reaksi cepat untuk melakukan evakuasi di lokasi tersebut,” katanya.
Dikatakan material tanah longsor dan pohon tumbang ini menutup sebagian badan jalan. Petugas yang melakukan evakuasi harus mengerahkan alat berat, karena cukup padatnya material longsor. “Proses evakuasi selesai Minggu sore sekitar pukul 15.45 wita,” katanya.
Berdasarkan rekapitulasi data kejadian bencana alam yang diterima BPBD Gianyar sepanjang 2018 terjadi sebanyak 246 bencana. Dari jumlah itu paling banyak laporan pohon tumbang 113 kali kejadian. Sementara bencana tanah longsor sebanyak 70 kejadian, diikuti bencana banjir sebanyak 48 titik, termasuk bencana lain-lain tercatat 13 bencana, semisal evakuasi korban, keracunan, dan kecelakaan.
Ratusan kali bencana ini terjadi hampir di seluruh kecamatan. Seperti untuk bencana tanah longsor paling banyak terjadi di kawasan utara, yakni Kecamatan Payangan 12 kali tanah longsor, Tegallalang 17 kali tanah longsor, dan Tampaksiring sebanyak 15 kali kejadian. Sedangkan kejadian pohon tumbang paling tinggi terjadi di Kota Gianyar, mencapai 23 peristiwa. Untuk banjir, dominan terjadi di Kecamatan Sukawati sebanyak 17 titik dan Blahbatuh sebanyak 15 titik.
Diketahui, selain bencana tanah longsor, banjir dan pohon tumbang sepanjang tahun 2018 ini BPBD Gianyar juga menangani bencana lain. Semisal, kejadian terowongan jembatan tersumbat, evakuasi korban jatuh, tenggelam, bunuh diri sebanyak 10 kejadian, keracunan siswa, dan kecelakaan. Sedangkan dampak gempa bumi menimbulkan korban luka berat 3 orang, kerusakan bangunan pemukiman 124 unit, dan kerusakan bangunan fasilitas umum sebanyak 81 unit.
Oka Digjaya mengungkapkan kerawanan bencana di Gianyar sebenarnya masuk kategori sedang. Namun dengan jumlah ratusan bencana dalam setahun itu, masyarakat diminta lebih waspada. “Saya kira, kalau kita semua tanggap, menghadapi bencana itu tidak terlalu sulit. Tapi untuk skala besar tentu tidak bisa diprediksi, minimal ada antisipasi,” ujarnya. (Manik Astajaya/balipost)