Salah satu gang di Jalan Raya Sesetan yang pada tahun 2017 tergenang saat musim hujan, tahun ini sudah bisa teratasi. (BP/ara) 

DENPASAR, BALIPOST.com – Ancaman banjir di wilayah Denpasar saat musim hujan masih cukup banyak terjadi. Beberapa wilayah hilir yang rawan banjir dan genangan, yakni Kelurahan Sesetan. Kelurahan yang terdiri dari 14 lingkungan ini sering kali terjadi genangan saat musim hujan. Namun, dalam satu tahun terakhir ini sudah bisa teratasi dengan melakukan penggelontoran sungai dan melarang warga membuang sampah ke sungai.

Lurah Sesetan Ketut Sri Karyawati,SKM.,M.Kes., ditemui di Denpasar,
Senin (21/1) mengakui sebenarnya ancaman banjir sudah bisa teratasi. Ini dilakukan dengan tindakan penggelontoran aliran sungai yang ada di Sesetan. Namun, yang terpenting dilakukan yakni menyadarkan masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. “Saat ini ancaman genangan yang terjadi di wilayah sesetan sudah bisa
teratasi,” katanya.

Baca juga:  Bali Optimalisasi Pendapatan dan Aset Daerah Tanpa Korupsi

Sebelumnya, sejumlah tempat di Sesetan banyak yang mengalami genangan
ketika hujan turun. Seperti yang terparah di Jalan Saelus, Pembungan. Banjirnya pada tahun 2017 cukup besar.  Selain itu, ada pula ancaman banjir di SMPN 6 Jalan Gurita. “Banjir besar juga sering terjadi di SDN 13 Sesetan dan beberapa titik di kawasan Alas Arum,” katanya.

Dikatakan, sebelum musim penghujan pada 2018 lalu, pihaknya mengadakan
pendekatan dengan para kaling untuk mengatasi banjir. Setelah itu,
disepakati melakukan penggelontoran sungai, drainase, serta saluran
lainnya. “Kami juga telah berkoordinasi dengan PUPR untuk penggelontoran,” katanya.

Baca juga:  Berkas Jaya-Wibawa Dinyatakan Lengkap

Selain itu, yang terpenting adalah tidak lagi masyarakat membuang sampah ke sungai. Bila semua sadar akan lingkungan, semua ancaman banjir bisa teratasi. “Bersyukur pada 2018 ini kita tidak lagi terkena
ancaman banjir,” katanya.

Meski demikian, pihaknya masih khawatir karena letak Sesetan yang di hilir. Pada saat hujan beberapa waktu lalu, Lurah sempat mengamati di Tukad Rangda, sampah kiriman masih banyak berada di sungai. “Bila ini tidak tertangani dengan baik, maka Sesetan tetap akan menjadi ancaman
banjir,” jelasnya.
Pihaknya tidak berharap kasus pada 2016 lalu, Sesetan banyak terjadi genangan. Bahkan, di SMPN 6 genangan air sampau selutut orang dewasa. Demikian pula di SDN 13, semua terdampak banjir. “Mudah-mudahan 2019 ini, Sesetan kembali bisa bebas dari ancaman banjir,” katanya. (asmara/balipost)

Baca juga:  Mulai 30 November 2019, Badung Tak Lagi Buang Sampah ke TPA Suwung

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *