BANGLI, BALIPOST.com – Akses jalan utama menuju tiga desa di Kintamani yang selama beberapa hari terakhir tertimbun material longsor Bukit Abang, kini sudah bisa dilalui warga. Meski demikian, BPBD Bangli tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman longsor susulan.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bangli Ketut Agus Sutapa seizin Kalak BPBD Bangli Wayan Karmawan, Senin (21/1) mengatakan hingga hari keempat pasca longsor terjadi, pihaknya bersama petugas gabungan lainnya masih terus melakukan proses pembersihan material longsor menggunakan dua unit alat berat. “Dari kemarin (Minggu, red) sore jalan sudah bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Untuk sementara jalan belum bisa dilalui mobil. Di samping karena alat berat masih berlalu-lalang di lokasi, juga karena jalan masih banyak ditutupi lumpur dan becek. Kita khawatirkan nanti mobil yang melintas terjebak lumpur,” ungkapnya.
Menurutnya, jika cuaca mendukung, penanganan material longsor bisa diselesaikan lebih cepat. Setelah nantinya seluruh material bisa dibersihkan, rencananya akan dilanjutkan dengan pemadatan di lokasi longsor.
Tujuannya agar akses jalan aman dilalui kendaraan dan tidak berlumpur. “Harapannya setelah dipadatkan motor maupun mobil bisa melintas dengan lancar,” ujarnya.
Lanjut dikatakan Agus, meski jalan yang sempat tertimbun longsor sejak Kamis sore lalu kini sudah bisa dilalui, warga diimbau tetap berhati-hati dan waspada saat melintas di lokasi. Sebab ancaman longsor dari tebing setinggi ratusan meter itu masih cukup besar.
Kerikil dan bebatuan berukuran besar di atas bukit masih berpotensi mengalami longsor terutama saat hujan kembali mengguyur wilayah setempat. Sementara itu disinggung soal kerugian akibat bencana longsor di Bukit Abang, Agus mengatakan pihaknya belum bisa menghitung. Penghitungan kerugian nantinya akan dilakukan BPBD dengan melibatkan petugas teknis dari Dinas PUTRPerkim Bangli. “Ada parameternya untuk menghitung itu,” pungkasnya.
Terpisah Kalak BPBD Bangli Wayan Karmawan saat dimintai keterangannya soal rencana upaya penanganan permanen agar wilayah tersebut terhindar dari ancaman longsor susulan, mengatakan sesuai hasil koordinasinya, Dinas PUTRPerkim masih akan melakukan kajian. Pihaknya saat ini mengutamakan penanganan akses jalan untuk membuka keterisoliran warga. “Upaya lanjutan menunggu hasil kajian dulu,” kata Karmawan. (Dayu Swasrina/balipost)