Gunung Agung. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Rangkaian karya agung Panca Wali Krama dan Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, Rendang, Karangasem mulai digelar. Puncak karya yang akan dilakukan Maret tersebut sudah dimulai dengan rapat yang dihadiri Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Bupati/Walikota se-Bali, PHDI se-Bali dan undangan yang lainnya, Selasa (22/1).

Wagub Bali meminta pada warga agar tidak melakukan pendakian ke Gunung Agung yang dapat mengotori kesucian Giri Tohlangkir itu. Ia mengatakan hal ini perlu diingatkan karena rangkaian karya Panca Wali Krama di Pura Besakih ini sudah dimulai.

Baca juga:  Pengungsi Gunung Agung Didata Ulang

Terkait rangkaian karya, ritual yang rutin digelar 10 tahun sekali ini sebagian besar dananya dikeluarkan pemerintah Provinsi Bali. Totalnya sebesar Rp 3,9 miliar. Dikatakannya, mengingat Pura Besakih merupakan Pura Khayangan Jagat, menjadi tanggung jawab provinsi untuk mendanai upacara di sana.

Tapi, tidak hanya provinsi saja yang berkontribusi, setiap kabupaten/kota se-Bali juga wajib ikut menyukseskan pelaksanaan karya. “Semua kabupaten sudah menyatakan siap menyukseskan karya nanti,” kata pria yang akrab disapa Cok Ace itu.

Baca juga:  Gubernur Perintahkan OPD Karangasem Kembali ke Posnya, Jika Tidak Ini Konsekuensinya

Sementara Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengatakan, rapat yang dilakukan ini merupakan awal dari persiapan menjelang pelaksanaan karya agung. Pihak panitia juga sudah melakukan persiapan terkait ritual tersebut. “Dalam rapat tadi semua Kabupaten/kota se-Bali menyatakan siap menyambut karya. Dan sekarang ini akan dilaksanakan upacara mejaya-jaya. Dan sebagai upacara awal pada 6 Februari akan dilaksanakan upacara nunas tirta pengelukatan dan pamarisuda dan nunas tirta pengadeg,” ujarnya. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Triwulan I, Target Retribusi Parkir Jembrana Belum Tercapai
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *