DENPASAR, BALIPOST.com – Polri menggelar program Millenial Road Safety Festival dan ditindaklanjuti Ditlantas se-Indonesia. Program Polri ini bertujuan mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas di kalangan milenial. Pasalnya jumlah pelanggaran dan kecelakaan di jalan didominasi kaum milenial (usia 16-30 tahun).
Hasil evaluasi kecelakaan tahun 2018 di wilayah Polda Bali sebanyak 2.548 kejadian. Korban meninggal dunia 448 orang, luka berat 250 orang dan luka ringan 3.436 orang. Sedangkan usia 16-30 tahun terlibat lakalantas sebanyak 35 persen dari jumlah kejadian selama 2018. “Makanya (Millenial Road Safety Festival, red) serentak diadakan di 34 provinsi. Puncak pelaksanaan program ini untuk Polresta tanggal 2 Februari dan Polda tanggal 17 Februari di Lapangan Renon,” kata Kasatlantas Polresta Denpasar, AKP Adi Sulistyo, Rabu (23/1).
Kata Kasatlantas Adi, sosialisasi dan FGD telah dilakukan sejak seminggu lalu. Pihaknya menyasar mahasiswa, pelajar, PNS hingga satpam. Selain bertujuan menekan jumlah pelanggar dan lakalantas, dilaksanakan program ini untuk memberdayakan kaum millenial guna mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas. “Untuk menciptakan kaum millenial yang cinta dan tertib berlalu lintas,” ujarnya.
Kata Adi, beberapa waktu lalu pihaknya melaksanakan Fokus Group Discussion (FGD) di Gedung Pesat Gatra Polresta Denpasar, dihadiri Wakapolda Bali Brigjen Pol. Drs. I Wayan Sunartha. Acara tersebut merupakan bagian dari Program Millenial Road Safety Festival yang diselenggarakan oleh Direktorat Lalu Lintas Polda Bali dengan mengambil tema “Mewujudkan Millenial Cinta Lalu Lintas menuju Indonesia Gemilang.”
Pesertanya kaum millenial di Denpasar terdiri dari pelajar SMA, mahasiswa, komunitas club motor, sekaa teruna teruni dan kelompok pecinta musik. Program merupakan salah satu bentuk perhatian dan keseriusan pemerintah terhadap lalu lintas, dimana cukup besar angka kematian yang disebabkan karena kecelakaan lalulintas. (Kerta Negara/balipost)