Suasana di Jatiluwih, Tabanan. (BP/Dokumen)

TABANAN, BALIPOST.com – Tahun ini Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih tidak memasang target angka kunjungan yang terlalu tinggi. Target kunjungan disamakan dengan pencapaian tahun 2018. Tidak beraninya pihak manajemen menargetkan target kunjungan tinggi melihat erupsi Gunung Agung yang masih terjadi dan juga adanya tahun politik. Kedua faktor ini diprediksi sangat berdampak pada fluktuasi angka kunjungan wisatawan tahun 2019.

Manager DTW Jatiluwih, I Nengah Sutirtayasa, beberapa waktu lalu mengatakan selain masih terjadinya erupsi gunung Agung serta tahun politik, adanya penurunan kunjungan Wisatawan Tiongkok  ikut menjadi andil mempengaruhi angka kunjungan di DTW Jatiluwih.  “Kami tidak berani memasang target kunjungan, apalagi terlalu tinggi. Sebab, awal tahun ini erupsi GA nampaknya masih terjadi, belum lagi adanya tahun politik, dan juga permasalahan dengan wisatawan Tiongkok terkait wisata murah belum lama ini. Semua memberi andil pada penurunan angka kunjungan nantinya,” ujarnya.

Baca juga:  Digagalkan, Penyelundupan "Baby Lobster" Miliaran Rupiah

Meski demikian  pihaknya akan tetap berupaya agar angka kunjungan tahun 2019 bisa melebihi kunjungan tahun 2018. Berdasarkan data angka kunjungan ke DTW Jatiluwih tahun 2018

Mencapai 270 ribu kunjungan. Angka ini lebih dari target yang ditetapkan yaitu 250 ribu kunjungan. Jika dilihat dari asal wisatawan, sebagian besar atau sekitar 80 persen merupakan wisatawan mancanegara (wisman) yang terdiri dari turis Eropa, India, dan dari Amerika Serikat.

Baca juga:  Danone AQUA Mengkampanyekan Daur Ulang Sampah Botol Plastik di Bali Marathon 2017

Terkait upaya yang dilakukan dalam menaikan angka kunjungan, pihaknya bersama manajemen akan mengembangkan sejumlah paket wisata dan juga akan ada ajang festival Jatiluwih. Salah satu paket wisata yang hendak dikembangkan adalah dengan paket wisata buggy car. Paket ini menawarkan  pada wisatawan yang datang ke Jatiluwih bisa menikmati pemandangan hingga jauh ke dalam sawah yang rutenya mencapai 5 km. “Paket ini masih dalam  penjajakan kerjasama. Targetnya adalah wisatawan lanjut usia yang tidak bisa minikmati berwisata dengan berjalan kaki. Nantinya, paket tersebut juga akan dilengkapi dengan pemandu wisata yang menejelaskan terkait Subak hingga tatanan sawah atau terasiring diseputaran DTW Jatiluwih,” jelasnya. (wira sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Bos Maspion Bersaksi, Sudikerta Tersudut
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *